Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Obat Pengganti Sabu, Pecandu Narkoba Ini Manfaatkan Resep Dokter

Kompas.com - 09/07/2015, 03:43 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com – Kepala Satuan Narkoba Polres Tasikmalaya Kota, AKP Erustiana mengatakan, pihaknya berhasil mengungkap jaringan baru pemakai dan pengedar narkoba di wilayah Kota Tasikmalaya. Jaringan ini memanfaatkan resep dokter dan berpura-pura sakit untuk mendapatkan obat terlarang yang hampir sama efeknya dengan narkoba jenis sabu.

“Kami berhasil menangkap pemakai dan pengedar jaringan narkoba dengan modus baru. Mereka mendapatkan obat terlarang memanfaatkan resep dokter yang efeknya hampir sama dengan sabu,” jelas Erustiana kepada Kompas.com, Rabu (8/7/2015).

Peralihan modus operandi para pemain narkoba ini disinyalir karena mahalnya narkoba jenis sabu. Sehingga mereka menggunakan cara itu dengan alasan lebih murah dan gampang memperdaya dokter dengan dalih sakit.

“Biasanya mereka meminta obat penenang ke dokter dengan alasan sakit lambung. Obat itu selama ini tak dijual bebas kecuali memiliki resep dokter. Efeknya hampir sama dengan memakai narkoba jenis sabu-sabu selama ini. Jadi mereka berpura-pura sakit dan mengaku sering memakai obat penenang itu dari dokter lainnya,” kata dia.

Pengungkapan kasus ini berawal dari ditangkapnya seorang wanita asal Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya. Dia mengaku telah memakai obat penenang resep dokter itu karena efeknya hampir sama dengan memakai sabu. Ia yang selama ini telah lama jadi pecandu sabu berpikir cara ini lebih murah dan lebih gampang untuk mendapatkannya.

“Ini lebih murah. Saya biasa pakai sabu mahal, jadi pakai obat ini murah dan gampang tinggal minta resep dokter,” ucap N (35), saat berada di Mako Polres Tasikmalaya Kota.

Pengungkapan jaringan narkoba modus baru ini sampai sekarang masih terus ditelusuri pihak kepolisian. Selama ini memang disinyalir masih adanya jaringan lain yang berkaitan dengan modus sama dan masih dalam pengejaran kepolisian selama ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com