Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Boleh Ada Pawai dan Konvoi Saat Malam Takbiran di Ambon

Kompas.com - 09/07/2015, 01:15 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON,KOMPAS.com - Malam takbiran untuk menyambut hari kemenangan bagi umat Muslim di Kota Ambon, yang biasanya sering dilakukan dengan cara pawai dan berkonvoi keliling kota, untuk tahun akan ditiadakan. Sebab, pemerintah setempat akan melarang perayaan malam takbiran dengan cara pawai dan berkonvoi.

Sebagai gantinya, takbiran sebagai ungkapan kegembiraan dalam menyambut kemenangan akan dilakukan warga di Ambon dengan cara bertakbir di masjid-masjid.

Gubernur Maluku Said Assagaff mengatakan, malam takbiran untuk menyambut Lebaran kali ini hanya akan difokuskan di masjid tanpa adanya konvoi.

“Kita inginkan bersama takbir itu dilakukan secara khusyuk di masjid-masjid. Membesarkan nama Allah dengan baik sambil berdoa, daripada harus konvoi di jalanan,” kata Said kepada wartawan di pelataran masjid raya Al Fatah, usai menghadiri perayaan Nuzul Quran, Rabu (8/7/2015).

Menurut Said, konvoi di jalanan saat malam takbiran lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Karena itu untuk malam takbiran kali ini akan dipusatkan langsung di masjid-masjid yang ada di Ambon. Bertakbir di masjid-masjid juga dinilainya lebih memiliki nilai ibadah jika dibandingkan dengan harus melakukan konvoi di jalanan.

“Pawai dan konvoi itu tidak mendatangkan pahala dan lebih banyak mudaratnya. Jadi takbiran akan dipusatkan di masjid-masjid saja,” ujarnya.

Dia pun mengimbau kepada warga agar warga Kota Ambon untuk datang memadati masjid-masjid saat malam takbiran nanti, tanpa harus melakukan konvoi di jalan-jalan.

“Saya imbau kepada masyarakat muslim agar dapat mendatangi masjid-masjid. Nanti ada juga dilakukan lomba takbir dan kebersihan masjid, dan kami harap itu dapat berjalan dengan baik,” tuturnya.

Senada dengan Gubernur, Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Maluku, Abidin Wakano mengatakan, malam takbiran kali ini akan dipusatkan di masjid-masjid. Selain lebih tertib dan mendatangkan nilai ibadah, takbiran di masjid akan lebih membawa berkah.

Dia mengungkapkan, bertakbir harus dapat dimaknai sebagai bentuk ibadah dan bukan sebagai pelampiasan amarah. Selama ini, kata dia, takbiran dengan cara bekonvoi kerap dilakukan dengan cara yang justru menghilangkan makna dari kemenangan itu sendiri.

“Banyak yang berkonvoi ada yang mabuk, menunjukan sikap tidak sopan dan tentunya tidak mencerminkan sesuatu yang bermanfaat," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com