Dari informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut berawal ketika terjadi pertengkaran antara Amin dan ibu kandungnya, Asui (40). Sang ibu mengadukan pertengkaran tersebut kepada suaminya, Basuni, yang juga ayah pelaku.
"Ibunya marah-marah ke Amin (pelaku) dari pagi, kemudian sang ibu melapor ke suaminya tentang pertengkaran tersebut. Siang itu mereka bertengkar, mulai dari si pelaku dilempar piring dan bermacam benda lain oleh ibunya," kata Kepala Polsek Pontianak Utara AKP Ridwan Maliki, Selasa (7/7/2015) malam.
Awalnya, lanjut Ridwan, pelaku hanya dilempari oleh berbagai macam benda. Pelaku mengaku tidak membalas lemparan tersebut dan berusaha menghindar.
"Akhirnya, si korban (ayah) mengambil sebuah pisau besar yang biasa untuk memotong daging dan menyerang pelaku. Korban menyerang di bagian perut, tetapi bisa dihindari pelaku," katanya.
Merasa terdesak karena diserang menggunakan pisau, Amin kemudian mengambil kayu yang kebetulan ada di sebelahnya. Amin kemudian membalas dengan menghantam bagian depan dan belakang kepala ayahnya menggunakan kayu. Seketika korban pingsan. Sang ibu yang berusaha melerai ketika perkelahian terjadi pun tak luput dari hantaman kayu. Keduanya pingsan.
Tak lama kemudian, keduanya dibawa ke Rumah Sakit Yarsi untuk mendapat pertolongan. Namun, nyawa Basuni tak tertolong. Dia meninggal akibat mengalami pendarahan di kepalanya. Sementara itu, sang ibu saat ini masih terbaring di rumah sakit dalam keadaan koma dan mendapat perawatan intensif.
Pelaku beserta barang bukti saat ini sudah diamankan di Mapolsek Pontianak Utara untuk proses penyidikan. Sejumlah saksi, termasuk istri pelaku, turut diperiksa untuk dimintai keterangan dalam kasus tersebut.