Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/07/2015, 20:24 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis


DENPASAR, KOMPAS.com -
 Sedianya dua tersangka pembunuh Engeline, yaitu Agus dan Margriet, akan dikonfrontasi dengan saksi bernama Susiani guna mencocokkan pengakuan Agus.

Agus mengaku bahwa pada hari pembunuhan Engeline, dirinya disuruh untuk berpura-pura menanyakan keberadaan gadis malang itu kepada Susiani yang baru tiba dan tinggal kos di rumah Margriet. 

Namun pihak Margriet dan kuasa hukumnya menolak agenda itu. Konfrontasi itu pun dibatalkan.

"Konfrontasi ini tidak jadi digelar karena salah satu pihak (Margriet ) yang dipanggil menolak, tidak bersedia dikonfrontasi. Alasannya tidak ada kuasa hukumnya, kuasa hukumnya juga menolak. Maka saksi kami, klien kami (Susiani) keberatan," kata Kuasa Hukum Susiani, Gede Saraparmata, di Denpasar, Bali, Sabtu (4/7/2015). 

Gede menjelaskan, jika di kemudian hari Susiani dipanggil kembali sebagai saksi, dia siap datang untuk dipertemukan dengan tersangka Agus dan Margriet.

"Margriet tidak hadir, klien kami (Susiani) merasa keberatan. Tapi jika kemudian hari dipanggil lagi, klien kami siap hadir," tambahnya. 

Agenda konfrontasi kali ini terkait keterangan Agus yang mengatakan bahwa pada tanggal 16 Mei, pada hari terbunuhnya Engeline, Agus disuruh Margriet berpura-pura menanyakan kepada Susiani dan suaminya tentang keberadaan Engeline yang menghilang.

Sesuai keterangan tersangka Agus, Engeline dibunuh ibu angkatnya Margriet pada 16 Mei 2015 bertepatan hari saat lapor polisi tentang kehilangan Engeline. Hari itu pula Engeline dikuburkan di pekarangan rumahnya, dekat kandang ayam dan samping pohon pisang. Jenazah Engeline ditemukan pada 10 Juni 2015.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com