Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Hercules C-130 yang Jatuh Dipenuhi Warga Sipil

Kompas.com - 04/07/2015, 04:42 WIB

MEDAN, KOMPAS.com — Sebanyak 98 korban tewas akibat jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Jalan Jamin Ginting, Medan, telah teridentifikasi. Sementara 11 kantong mayat lainnya belum diketahui.

"Sampai saat ini sudah 98 korban yang teridentifikasi, sedangkan sisanya belum," kata Kaur Pensat, Kompol A Tarigan, Jumat (3/7/2015).

Kompol A Tarigan menjelaskan, hingga Kamis (2/7/2015), sudah 147 kantong mayat masuk ke RSUP Haji Adam Malik Medan. Diperkirakan, Jumat ini sudah tidak ada lagi kantong mayat yang masuk. Dari 147 kantong mayat tersebut, di antaranya juga ada potongan tubuh.

"Namun, kantong mayat bukan berarti mayat utuh semua. Sebab, ada juga kantong mayat itu berisi potongan tubuh. Sampai hari ini, sudah 147 kantong mayat yang masuk RSUP Haji Adam Malik," jelas Tarigan.

Lebih lanjut, menurut Tarigan, dari 147 kantong mayat tersebut, 11 di antaranya belum teridentifikasi karena merupakan bagian potongan tubuh.

Selanjutnya, berdasarkan laporan warga, terdapat delapan karyawan BS Oukup Jalan Jamin Ginting, yang berada persis di samping Perumahan Residence Gardenia, telah melapor sebagai anggota keluarga. Namun, beberapa mayat diduga pekerja bangunan yang turut menjadi korban dan sampai saat ini belum diketahui identitasnya.

"Berdasarkan laporan warga yang merasa kehilangan, ada delapan karyawan Oukup BS yang menjadi korban," terang Kompol A Tarigan.

Dia menambahkan, sesuai data manifes pesawat, 38 penumpang merupakan anggota TNI dan 83 warga sipil. "Dari jumlah manifes (121), ada 38 anggota TNI, warga sipil 83," ucapnya. (Dedy Kurniawa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com