Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percikan Api di Hercules Pengangkut Jenazah Sempat Buat Keluarga Korban Panik

Kompas.com - 03/07/2015, 16:05 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com — Keluarga korban pesawat Hercules C-130 yang jatuh pada Selasa (30/6/2015) sempat dibuat panik. Mereka yang sedang berada di Lanud Soewondo, Medan, terkejut akibat munculnya percikan api dari pesawat pembawa jenazah. Pesawat Hercules C-130 dengan nomor registrasi A-1321 yang akan membawa delapan jenazah ke Pekanbaru itu akhirnya gagal terbang.

Keluarga korban yang rencananya ikut mengantar sempat melihat ada percikan api di bawah bangku pilot. Dengan panik dan ketakutan, mereka keluar dari pesawat.

Saksi mata, Vanesya Romina Sembiring, mengatakan, saat pesawat mulai dihidupkan terdengar suara mesin yang tidak biasa dan terlihat percikan api dari tangga menuju ruang kemudi pilot. Melihat adanya percikan api, petugas yang berada di dalam pesawat langsung menyuruh para keluarga yang ada di dalam pesawat untuk segera keluar dari pesawat.

"Tadi kami sudah di dalam pesawat, pas pesawat mulai dihidupkan, tiba-tiba kami rasa ada yang aneh. Terus salah satu dari kami melihat di dekat ruang kemudi ada seperti percikan api. Karena kaget serta panik, petugas TNI AU yang ada di dalam pesawat langsung menyuruh kami keluar," kata Romina.

Akibat peristiwa ini, pesawat gagal terbang dan diganti dengan pesawat CN 295 yang berangkat pukul 09.30 WIB tadi. Rencananya, delapan jenazah yang sudah bersemayam satu malam di Hanggar Soewondo, Medan, tersebut akan diberangkatkan ke Pekanbaru Ranai dan Malang pada pukul 07.30 WIB. (Baca juga: Hercules Rusak, Pengiriman Jenazah Korban Sempat Tertunda)

Insiden biasa

Menanggapi peristiwa ini, Panglima Komando Operasi (Pangkoops) I Marsekal Muda Agus Dwi Putranto mengakui memang ada insiden yang membuat keluarga korban sempat terkejut dan panik. Marsda Agus Dwi Putranto yang rencananya ikut terbang dengan pesawat Hercules itu pun menganggap itu sebagai peristiwa biasa.

"Ini kejadian biasa, tidak parah. Namanya hari-hari dalam misi pesawat apa pun bisa terjadi. Ada sistem yang mengalami kelainan. Kalau ada kelainan, lebih baik ditunda berangkat. Sudah dicek, tidak ada tanda-tanda. Namanya pesawat, ya begitulah sebelum start bisa terjadi," kata Agus, Jumat (3/7/2015).

Pesawat Hercules C-130 dengan nomor penerbangan A-1321 itu rencananya akan mengantarkan delapan korban pesawat ke Lanud Rusmin Nurjadin, Pekanbaru, Ranai Natuna, dan Lanud Abdurrahman Saleh, Malang.

Akibat insiden tersebut, keberangkatan jenazah dan keluarganya harus menunggu pesawat CN-294 yang tengah menuju Lanud Soewondo, Medan.

Hercules A-1321 ini adalah jenis pesawat yang sama dengan Hercules yang jatuh dan menimpa bangunan di Jalan Jamin Ginting, Medan, Selasa siang lalu.

Berikut nama-nama korban yang diberangkatkan dengan pesawat pengganti Hercules CN-295:

1. Wahyu Rezqi Fitra, mahasiswa baru Universitas Riau yang akan dibawa ke Ranai, Natuna.
2. Robianto, mahasiswa baru Universitas Hang Tuah Pekanbaru yang akan dibawa ke Ranai, Natuna.
3. Roslina Wati, ibu Robianto yang akan dibawa ke Ranai, Natuna.
4. Indriana Br Sembiring yang akan dibawa ke Ranai, Natuna.
5. Anggi, mahasiswa di Pekanbaru yang akan dibawa ke Ranai, Natuna.
6. Reski Budi Perkasa, mahasiswa, Pekanbaru.
7. Rinaldi Wahyu, Pekanbaru.
8. Erni Br Sembiring, Malang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com