Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keranjang Bambu Khas Leuwisari yang Laris Manis Jelang Lebaran

Kompas.com - 30/06/2015, 09:50 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Menjelang hari raya Lebaran, para perajin keranjang parsel bambu khas Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, mulai kebanjiran order. Bukan hanya pesanan dari kota-kota besar di Indonesia saja, keranjang anyaman parsel khas Kabupaten Tasikmalaya ini diminati dan dipesan juga oleh negara tetangga, Malaysia dan Brunei.

Seperti diungkapkan Amuy (65), salah seorang perajin anyaman bambu asal Kampung Nanggorak, Desa Jaya Mukti, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya. Sampai dua pekan menjelang Lebaran ini, pesanan dari berbagai kota besar, seperti Bandung, Jakarta, Medan, dan Jambi terus berdatangan. Bahkan, jumlahnya pun mencapai puluhan ribu.

Terlebih lagi, keranjang parsel khas Kabupaten Tasikmalaya ini telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. "Keranjang khas Singaparna, Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, ini telah dikenal di mana-mana. Soalnya banyak dipasarkan di berbagai daerah. Tapi, sayangnya, banyak yang nge-klaim oleh daerah lain, seperti Kota Tasikmalaya, padahal dibikinnya hanya di sini, di Leuwisari,” kata Emuy.

Setiap harinya, Emuy dan puluhan perajin lainnya mampu memproduksi sebanyak 200 set keranjang parsel anyaman bambu untuk dipasarkan. "Ini saya mengerjakan pesanan dari Malaysia dan Brunei. Biasanya, kalau mendekati Lebaran seperti sekarang, pesanan meningkat sampai 80 persen," kata dia.

Dalam pemasarannya, Emuy tak bisa mengekspor langsung ke luar negeri sebab dia tak memiliki surat-surat legalitas pemasaran ke luar negeri. Hal itu menjadi kendala bagi perajin anyaman di wilayahnya untuk mengembangkan usahanya selama ini. Dia pun mengaku menekuni usaha ini sejak puluhan tahun yang lalu, tetapi pengembangan usahanya masih tetap jalan di tempat dengan alasan sulitnya membuat perizinan dari birokrasi setempat.

"Kalau kendala bahan baku di sini tidak ada masalah. Tapi, yang sulit itu cari permodalan dan perizinan. Jadi, kalau mau ekspor seperti ini melalui toko atau perusahaan lain yang bisa ekspor," kata dia.

Menurut dia, ramainya order anyaman parsel dari bambu khas Kabupaten Tasikmalaya ini ialah karena keunikan tersendiri yang lebih alami dan terbuat dari bahan alami sehingga produk yang dihasilkannya ini banyak diminati. Bahkan, selain menjelang Lebaran pun pesanan selalu datang dari para pengepul asal Jakarta dan Bandung. Mereka datang langsung ke wilayah tersebut untuk memesan keranjang bambu.

"Kalau (beli) di sini, langsung di perajin harga keranjang, satu buahnya hanya dihargai Rp 15.000. Tapi, kalau dijual di toko, pasti akan lebih dari harga segitu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com