Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Beli Daging di Kios Remang-remang"

Kompas.com - 29/06/2015, 16:15 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com
- Dinas Peternakan mengimbau seluruh masyarakat agar lebih waspada dalam membeli daging sapi pasca-beredarnya isu daging celeng oplosan di Surabaya. Warga diimbau menghindari kios penjual daging dengan lampu penerangan yang minim atau remang-remang.  

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Maskur, mengatakan, penerangan lampu itu penting disediakan agar pembeli bisa melihat warna daging yang dijual.

"Biar jelas warnanya, jika merah ya merah, jika warnanya pucat ya pucat," katanya dikonfirmasi, Senin (29/6/2015).

Penjual daging oplosan, lanjutnya, biasanya memilih tempat yang remang-remang untuk menjual dagangannya. Menurut dia, itu modus untuk menyamarkan warna daging yang dioplos.

"Makanya saya imbau agar masyarakat jangan membeli daging di kios yang penerbangannya minim," tambahnya.

Maskur menjelaskan, ada perbedaan mencolok antara daging sapi dan daging celeng. Daging celeng warnanya lebih pucat daripada daging sapi. Seratnya lebih lembut, dan terkadang ada bulu celeng yang masih tertinggal.

"Daging celeng juga hampir tidak ada lemaknya, karena hidupnya liar," jelasnya.

Sebelumnya, polisi membongkar aksi peredaran dan pengoplosan daging celeng dengan daging sapi di Surabaya. Daging celeng dikemas jadi satu dengan daging sapi dan diberi label "Daging Sapi Impor". Aksi tersebut setelah masyarakat melaporkan adanya penjualan daging sapi di bawah rata-rata harga pasar. 

Daging celeng tersebut dijual lebih murah dengan harga Rp 85 ribu/kilogram. Sementara daging sapi di pasaran seharga Rp 98.600/kilogram. Kasus ini terus didalami polisi, sementara dua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka karena berperan aktif dalam pengoplosan dan peredaran daging celeng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com