Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Papua Tetapkan Silas Kogoya sebagai Buronan

Kompas.com - 26/06/2015, 09:36 WIB
Kontributor Jayapura, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com – Kepolisian Daerah Papua memasukkan Silas Kogoya pelaku pemerasan dan penyanderaan karyawan PT Waskita Karya dalam daftar pencarian orang (DPO).

Dua pekan lalu, Silas Kogoya yang mengaku sebagai Pimpinan TPN-OPM wilayah Mapenduma, bersama lima orang pengikutnya yang membawa lima pucuk senjata api melakukan penyanderaan terhadap delapan karyawan PT Waskita Karya.

Demi membebaskan delapan sandera, Silas meminta tebusan senilai Rp 5 miliar kepada perusahaan kontraktor yang sedang mengerjakan ruas jalan yang menghubungkan Wamena, Kabupaten Jayawijaya dan Kenyem, Kabupaten Nduga.

Setelah melalui upaya negosiasi alot selama empat hari yang difasilitasi kepala suku setempat, Silas bersama kelompoknya mau melepas delapan sandera itu dengan uang tebusan Rp 500 juta.

Kepala Bidang Humas, Kepolisian Daerah Papua, Kombes Patrige Renwarin saat ditemui di Mapolda Papua mengatakan, kejadian tersebut sempat tak diketahui Kepolisian Resor Jayawijaya. Pasalnya, Silas bersama kelompoknya mengancam akan membunuh sandera jika melaporkan kejadian tersebut kepada aparat Kepolisian dan TNI.

Setelah delapan sandera diamankan ke Wamena, kata Patrige, polisi sempat meminta keterangan dari para sandera. “Dari keterangan yang mereka berikan kepada Kepolisian Resor Jayawijaya, pelaku penyanderaan bersama kurirnya, Terinus Unuee sudah mereka kenal karena sudah beberapa kali datang meminta makanan ke kamp perusahaan tersebut,” kata Patrige di Mapolda Papua, Kamis (25/6/2015) kemarin.

Menurut Patrige dengan adanya kejadian tersebut, polisi lalu menetapkan Silas Kogoya yang menjadi pentolan kelompok tersebut masuk dalam DPO Polda Papua. Ia mengaku khawatir, jika tak segera diawasi, kelompok ini akan mengulangi aksinya karena sudah berhasil melakukan pemerasan.

“Silas Kogoya sebenarnya nama baru dalam kelompok TPN-OPM. Dengan status DPO, akan mengurangi ruang gerak kelompok ini, dan aparat pun mulai waspada dengan pergerakan kelompok bersenjata ini,” ungkap Patrige.

Penyanderaan dan pemerasan terhadap pengusaha kontraktor oleh kelompok yang mengatasnamakan TPN-OPM bukan kasus yang pertama kali. Sebelumnya kelompok TPN-OPM Paniai beberapa kali melakukan penyanderaan dan pemerasan terhadap perusahaan kontraktor di wilayah Kabupaten Paniai dan sekitarnya.

Seperti pada akhir Maret lalu, tiga eskavator milik PT Modern dibakar kelompok bersenjata karena tak memenuhi permintaan mereka. Aksi kemudian berlanjut ketika kelompok tersebut, kembali melakukan pemerasan terhadap pendulang emas tradisional di Baya Biru, perbatasan Kabupaten Paniai, dan Kabupaten Nabire. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com