Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokonya Dijarah Saat Kebakaran, Wanita Ini Mengadu ke Bupati Magelang

Kompas.com - 24/06/2015, 20:51 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Seorang wanita paruh baya tiba-tiba mendekati Bupati Magelang Zaenal Arifin yang baru pulang seusai meninjau lokasi kebakaran Pasar Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Wanita bernama Watini (39) mengadukan nasibnya yang menjadi korban penjarahan saat peristiwa kebakaran menimpa pasar Kaliangkrik, Selasa (23/6/2015) dini hari kemarin.

Kepada Zaenal, Watini bercerita bahwa tokonya tidak ikut dilumat api saat peritistiwa kebakaran itu karena terletak di depan pasar. Akan tetapi, sebagian besar dagangananya justru dijarah orang tak dikenal.

"Saat kejadian (kebakaran) kondisi mati listrik, saya kemudian menghidupkan genset lalu mengamankan barang-barang dagangan ke depan toko karena khawatir api menjalar ke toko saya. Saat bahan bakar genset habis, kondisi gelap, suasana makin panik dan saat itu juga saya lihat beberapa karung barang dagangan saya diangkut orang dimasukkan ke mobil Avanza," papar Watini.

Watini mengaku mengalami kerugian materi mencapai Rp 100 juta, sebab mayoritas barang dagangan yang dijarah berupa kalkulator, jam tangan, handuk, mukena, buku-buku, Alquran dan sebagainya.

Warga Desa Kaliangkrik, Kecamatan Kaliangkrik, itu menceritakan saat kejadian memang banyak sekali orang dan kendaraan yang berlalu lalang. Dia bahkan melihat beberapa orang masuk ke tokonya lalu mengambil barang-barang yang masih ada di dalam toko. Namun dia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Saya sudah lapor Polisi. Saya mohon Bapak (Bupati Zaenal Arifin) juga membantu kami. Kami sudah kehilangan usaha akibat dijarah," pinta Watini sembari terisak.

Mendengar aduan Watini, Bupati Magelang Zaenal Arifin mengatakan akan segera melakukan upaya pembangunan pasar darurat, berikut sarana dan prasarananya agar pedagang dapat kembali bekerja. Hanya saja, khusus untuk membantu secara personal pedagang yang mengalami kerugian akibat penjarahan harus melalui kajian secara hukum.

"Kami akan mendata apa saja yang perlu segera diantisipasi, termasuk melakukan kajian secara hukum, agar jangan sampai bertentangan dengan aturan serta timbul masalah baru,” ujar Zaenal.

Dia juga menjelaskan bahwa pihaknya tetap berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk mengamankan pasar Kaliangkrik. Sehingga, hal-hal seperti penjarahan bisa diatasi dan tidak membuat pedagang semakin merugi.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Polsek Kaliangkrik AKP Santoso mengaku siap menindaklanjuti laporan pedagang yang menjadi korban penjarahan saat terjadi kebakaran Pasar Kaliangkrik. Santoso menduga, penjarahan terjadi ketika ratusan warga panik memadamkan api dan menyelamatkan barang-barang.

“Kami cek dulu laporan itu, kalau benar akan kami tindaklanjuti. Sejauh ini, pengamanan terus kami lakukan. Termasuk, upaya agar pemulung tidak masuk ke bekas kebakaran,” tandas Santoso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com