Kepala Divisi Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi Departemen Obstetri-Ginekologi RSU dr Soetomo, dr Relly Yanuari Primariawan, SpOG, mengatakan, proses ini wajar terjadi pada semua bayi yang dilahirkan secara prematur.
"Pembentukan jantungnya saat di dalam rahim belum sempurna, tetapi dipaksa dikeluarkan," katanya.
Dalam istilah kedokteran, kelima bayi kembar itu mengalami patent ductus arteriosus (PDA), yakni kondisi saluran yang menghubungkan jantung ke paru sebagai jalur pembawa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh tidak menutup setelah bayi dilahirkan. Lubang di saluran itu pada bayi normal akan menutup secara alami setelah dilahirkan.
Kelima bayi kembar saat ini dalam penanganan ekstra tim neonatalogi dengan memasang alat bantu pernapasan dan mempersiapkan susu formula.
"Usia tujuh hingga 28 hari adalah masa kritis bagi bayi prematur. Di masa itu, semua potensi bisa terjadi, termasuk potensi gagal multi-organ," ujarnya.
Bayi kembar lima pertama yang dilahirkan di RSU dr Soetomo Surabaya itu empat di antaranya berjenis laki-laki dan satu perempuan. Saat dilahirkan, beratnya beragam, dari 1.100 gram hingga 1.350 gram. Ibu kelima bayi itu, yakni Nia Rachmawati, mengikuti program bayi tabung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.