Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Makam" Kiai Sholeh Darat Terbengkalai, tetapi Ramai Peziarah

Kompas.com - 23/06/2015, 12:26 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Kiai Sholeh Darat. Nama itu diabadikan sebagai sebuah nama masjid di Kota Semarang, As Sholeh Darat, yang berdiri di Jalan Kakap Nomor 212. Sholeh Darat adalah salah satu ulama besar Nusantara yang memiliki nama lengkap Muhammad Saleh bin Umar As-Samarani.

Sholeh Darat hidup satu masa dengan Syekh Muhammad Nawani al-Jawi al-Bantani dan Kiai Kholil bin Abdul Latief atau Mbah Kholil dari Bangkalan, Madura. Ada puluhan karya yang terlahir dari tangan dingin Sholeh Darat. Karya yang paling terkenal adalah Majmu'at al-Syariat al-Syari'at al-Kafiat Li al-Awwan, yang merupakan kitab Arab pegon berbahasa Jawa pertama di Indonesia.

Selain dikenal sebagai penyiar Islam terkemuka di tanah Jawa, Sholeh Darat pun adalah guru dari pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Ashari, dan pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan.

Masjid As Sholeh Darat dinamai demikian karena masjid itu memang merupakan peninggalan Sholeh Darat. Bahkan, banyak pengikut ulama ini yang meyakini bahwa makam Sholeh Darat masih berada di dalam kompleks masjid itu. Hal itu ditandai dengan banyaknya warga yang mendatangi masjid itu untuk berziarah.

Ada yang meyakini, makam Sholeh Darat masih berada dalam kompleks Masjid As Sholeh Darat. Padahal, pihak keluarga sudah mengatakan bahwa makam tersebut telah dipindah di Pemakaman Umum Bergota, Kota Semarang.

Memang, dulu di sekitar masjid itu ada makam para tokoh agama atau sayid. Namun, setelah ada pembangunan kawasan industri, pemerintah kolonial Belanda memindahkan semua makam yang ada ke Pemakaman Bergota.

"Dulunya ini makamnya para sayid. Tapi, dipindah semua ke Bergota. Tapi, mungkin masih ada yang tersisa," ucap Cicit Kiai Sholeh Darat, Lukman Hakim Saktiawan, yang biasa disapa Gus Lukman, Selasa (23/6/2015).

"Banyak peziarah yang memilih berziarah ke sini. Ada yang dari Blitar dan Mojokerto. Sudah kami katakan makamnya ada di Bergota," kata Lukman lagi.

Terbengkalai
Melihat masih banyaknya warga yang berziarah, pihak keluarga pun lalu menandai letak makam Sholeh Darat agar para peziarah leluasa berdoa. Namun, letak makam yang diyakini menyimpan jasad Sholeh itu terlihat terbengkalai.

Tak ada gundukan tanah maupun tanda nisan. Yang terlihat hanya ada tanda berupa sebuah batu yang diletakkan di atas makam. Letak makam pun tidak terlihat karena di sekelilingnya telah tertutup pohon pisang dan pohon-pohon liar lain. Kendati demikian, tetap saja peziarah masih kerap datang untuk mengunjungi tempat itu. 

Menurut Lukman, untuk memperkenalkan makam leluhurnya, kini pihak keluarga akan mengadakan pengajian umum untuk memperingati ulang tahun ke-115 Kiai Sholeh Darat di Masjid As Sholeh Darat. "Haul Mbah Sholeh Darat sering diadakan di Bergota sejak tahun 1936 oleh para muridnya. Nanti kami adakan haul masjid peninggalan beliau," kata Lukman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com