Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok di Mesuji, Satu Warga Tewas Tertembak Setelah Tarawih

Kompas.com - 22/06/2015, 14:33 WIB

MESUJI, KOMPAS.com — Polisi memastikan situasi kawasan Register 45 Mesuji kembali pulih pasca-bentrok dua kelompok asal Sungai Camba, Mesuji, dan Sungai Ceper, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Kepala Kepolisian Resor Mesuji Ajun Komisaris Besar Trisna mengatakan, bentrok yang berujung tewasnya seorang warga itu dipicu perebutan lahan dengan lokasi Kampung Sido Rukun, Register 45, Mesuji.

"Ini murni perkelahian antar-dua kelompok preman dari Sungai Camba dan Sungai Ceper, OKI. Persoalannya tidak lain, ya soal lahan itu," kata Trisna, Minggu (21/6/2015).

"Awalnya, Mastori, kelompok Sungai Cambai, berkelahi dengan kelompok Sungai Ceper. Karena tidak berimbang, kemudian salah satu kelompok mengadu ke teman-temannya. Pada malam hari, mereka menyerang, tetapi salah sasaran," kata Trisna.

Dalam penyerangan itu, pelaku, yang diduga kelompok Sungai Ceper yang berjumlah lebih dari tujuh orang, melakukan penembakan terhadap Warso setelah shalat tarawih. Akibatnya, Warso tewas dan Santo (38) mengalami luka berat.

"Santo mengalami luka tembak di perut dan luka tusuk di punggung," ujar Trisna.

Dia memastikan, situasi Register 45 Mesuji sejauh ini kondusif pasca-terjadinya bentrok dua kelompok, Sabtu (20/6/2015) malam. Pihaknya menerjunkan 15 personel untuk mengamankan situasi di lokasi.

"Situasi kondusif. Ada 15 personel yang diterjunkan di TKP. Sifatnya memberi rasa aman saja," ungkap Trisna.

Trisna menegaskan akan memproses secara hukum insiden bentrok yang dipicu perebutan lahan di kawasan Register 45. Pasca-insiden bentrok tersebut, polisi mengamankan dua pelaku penyerangan yang diduga berasal dari kelompok Sungai Ceper.

"Sudah diamankan dua orang atas nama Dandi (21) dan Budi (35), warga Sungai Ceper. Pasca-bentrok, kita langsung menyisir kawasan register. Kita ubrak-abrik dan mengamankan dua pelaku penyerangan itu," ujarnya.

Bentrok antar-dua kelompok warga yang merenggut satu korban tewas itu bermula ketika sekitar pukul 15.00 WIB, ada sekelompok orang yang belakangan diketahui warga Sungai Ceper, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, mendatangi salah satu warga bernama Sayuti.

Kedatangan warga asal OKI disebut-sebut ingin menguasai lahan yang digarap Sayuti. Namun, Sayuti menolak menyerahkan lahan garapannya di kawasan hutan negara dan berusaha melawan. Namun, karena kalah banyak, ia lalu menghubungi Matsori, ketua kelompok di kawasan Register 45 Mesuji.

Setibanya Matsori di tempat Sayuti, pertikaian meruncing hingga terjadi perkelahian yang menyebabkan Daman, warga kelompok Sungai Ceper, terluka bacokan di bagian perut. Melihat salah satu anggotanya terluka dan merasa terdesak, kelompok ini meninggalkan lokasi.

Mendapati kelompok penyerang terluka, kelompok Sungai Buaya berjaga-jaga di pintu masuk menuju areal kelompok itu. Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, sebagian warga, terutama anak-anak dan wanita, kemudian diungsikan ke tempat yang aman.

Selepas shalat tarawih, Susanto dan Warso serta beberapa orang lainnya berjaga-jaga di sekitar lokasi keributan. Tak lama berselang, datang tujuh orang menghampiri mereka.

Merasa takut karena kalah jumlah, warga yang berjaga-jaga di kawasan register tadi langsung kabur menyelamatkan diri. Saat itulah terdengar suara letupan senjata api.

Beberapa saat kemudian, terdengar kabar satu warga atas nama Susanto tewas tertembak. Sementara itu, satu warga lainnya atas nama Warso terluka parah terkena sabetan senjata tajam.

Kepala Bidang Humas Polda Lampung Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih mengatakan, polisi sudah menangkap pelaku kerusuhan di Mesuji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com