Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Semaan", Tidak Pernah Ditinggalkan Setiap Puasa

Kompas.com - 21/06/2015, 17:09 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com — Tradisi Semaan (Simaan) hampir tidak pernah ditinggalkan oleh jamaah Masjid Jami' atau Masjid Agung Kota Magelang, Jawa Tengah. Simaan artinya mendengar sambil menyimak bacaan Al-Qur'an yang dilantunkan oleh seorang penghafal Al-Quran (Hafiz).

Tradisi ini diikuti oleh ratusan jamaah Masjid, tidak hanya dari dalam Kota Magelang tetapi juga derah sekitarnya, seperti Kabupaten Magelang dan Temanggung, Wonosobo dan sebagainya.

Sebagian besar jamaah adalah usia dewasa dan usia lanjut (lansia), baik laki-laki maupun perempuan. Imam Masjid Agung Kota Magelang, Nawaru, mengatakan bahwa tradisi ini dipelopori oleh KH Nawawi Abdul Aziz, pendiri Pondok Pesantren An Nur Ngrukem, Bantul, Yogyakarta, sejak 1956 silam. Tradisi ini kemudian dilanjutkan oleh putra dan cucunya, yakni KH Muslim Nawawi dan KH Adib Nawawi.

"Semaan pada Ramadhan tahun ini dipimpin Gus Adib (KH Adib Nawawi) yang tidak lain cucu ari KH Nawawi Abdul Aziz. Beliau membaca ayat-ayat Al-Quran secara hafalan, kemudian jamaah menyimak dan apabila ada (bacaan) yang salah bisa langsung diingatkan. Tapi sejauh ini belum ada yang salah," papar Nawaru, Minggu (21/6/2015).

Menurut Nawaru, setiap hari hafiz membaca sebanyak dua juz dan ditarget bisa khatam dua kali selama 23 hari Ramadhan. Sejak tradisi tersebut dimulai, sebut Djauhari, jemaah semaan Al Quran selalu ramai, bahkan sudah menjadi agenda rutin yang tidak boleh terlewat bagi para jamaah.

"Bulan Ramadhan merupakan bulan yang spesial, orang banyak membaca Al-Quan akan mendapat pahala dari Allah SWT, begitu pula yang mendengar dan menyimaknya. Oleh karena itu kita ingin memperbanyak pahala dan semakin mencintai kitab suci umat Islam itu," urai Nawaru.

Selain semaan, di Masjid yang terletak di Alun-alun barat Kota Magelang itu juga terdapat tradisi takjil buka puasa gratis bagi jamaah. Setiap hari disediakan sekitar 400-500 takjil berupa snack, minuman dan nasi lauk-pauk.

Ratusan takjir tersebut merupakan hasil sumbangan para dermawan di sekitar Masjid Agung. Masruri (70) salah seorang jamaah semaan, mengaku antusias mengikuti tradisi tersebut. Setiap hari, sehabis Dzuhur, dirinya membaur dengan para jamaah lainnya untuk mendengar dan menyimak bacaan ayat-ayat suci Al-Quran.

"Saya rutin setiap hari datang ke sini (Masjid Agung) untuk ikut semaan. Supaya senantiasa mendapat pahala dan rahmat Allah SWT," ujar kakek yang tinggal di Kelurahan Jurangombo, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com