Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang Melaut, Nelayan Temukan Mayat Membusuk Terapung

Kompas.com - 19/06/2015, 15:01 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sesosok mayat laki-laki yang kondisinya sudah membusuk, ditemukan nelayan asal Desa Lembung, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Jumat (19/6/2015). Mayat tersebut ditemukan mengambang di sela pohon mangrove saat nelayan hendak melaut, yang kemudian ditarik ke pinggir pantai untuk dievakuasi.

Kepala Polsek Galis, AKP Siti Mariyatun mengatakan, tubuh korban di bagian kepala sudah tinggal tengkoraknya saja dan sekujur tubuhnya sudah membusuk. Identitasnya belum diketahui karena masih menunggu hasil visum dari dokter.

“Perkiraan mayat tersebut sudah seminggu lebih mengambang di laut saat pertama kali ditemukan nelayan saat pulang melaut,” ungkap Maryatun.

Maryatun menambahkan, meskipun ada tanda-tanda luka di bagian kepala dan perut, belum bisa dipastikan apakah mayat tersebut merupakan korban tindak kejahatan atau tidak. Untuk membuktikan hal itu, pihaknya masih menunggu keterangan dari dokter forensik rumah sakit.

Dari pantauan, proses evakuasi mayat menemui kesulitan sebab tidak ada peralatan yang memadai. Pihak Puskesmas Galis yang datang ke lokasi enggan turun ke pinggir pantai dan hanya melihat dari kejauhan bersama dengan mobil ambulans.

Anggota Polsek Galis bersama anggota Koramil Galis terpaksa menggunakan peralatan seadanya seperti bambu dan kayu. Evakuasi mayat lekas selesai setelah anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan turun ke lokasi.

Mayat langsung dibungkus dengan kantong mayat dan langsung dinaikkan ke dalam mobil BPBD untuk dibawa ke rumah sakit daerah Pamekasan. Warga desa setempat mengaku, tidak mengetahui identitas mayat bercelana pendek warna merah dan kaos lengan panjang warna hitam motif garis-garis putih tersebut. Sebab, tidak ada satupun warga Desa Lembung yang hilang saat melaut.

“Kemungkinan mayat tersebut dari daerah lain yang terdampar di dekat pantai Desa Lembung,” ungkap Mustofa, warga desa setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com