Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Staf Khusus Presiden, Supardi Dihukum 8 Bulan Penjara

Kompas.com - 18/06/2015, 17:44 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Supardi (31), pria yang mengaku sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo dan tepergok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, akhirnya dihukum delapan bulan penjara. Dia terbukti telah melakukan pemalsuan surat sebagaimana dalam Pasal 263 ayat 2 KUHP.

"Sudah, dihukum delapan bulan. Kami menerimanya, terdakwa juga terima," ujar jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Negeri Semarang, Syarifah, Kamis (18/6/2015).

Vonis terhadap Supardi lebih rendah dari tuntutan jaksa yang menuntutnya satu tahun dan tiga bulan penjara.

Supardi dinyatakan terbukti memalsukan dokumen surat saat dirinya mengaku sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo menemui Ganjar. Saat hendak bertemu, ia menunjukkan surat dengan kop Kementerian Sekretariat Negara RI, dengan Nomor 003/ KASETPRES/D- 1/ADM/ 01/2015.

Dalam surat itu, Supardi ditugaskan untuk monitoring dan evaluasi perjalanan dinas Presiden terkait bencana longsor di Banjarnegara. Namun, upaya Supardi gagal total ketika ia menemui dan berbincang dengan Ganjar.

Setelah berbincang sejenak, Ganjar merasa curiga. Dia lantas memeriksa identitas dan konfirmasi ke Setneg hingga ia mendapatkan jawabannya bahwa Supardi telah membohonginya. Melalui Kepala Tata Usaha Pemprov Jateng, Ganjar melaporkan temuan itu ke Polda Jateng.

Syarifah melanjutkan, putusan yang dijatuhkan hakim Pengadilan Negeri Semarang Winarno itu karena Supardi telah terbukti mencemarkan nama pejabat dan bisa menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara. Namun, hal meringankan karena Supardi berlaku sopan, belum pernah dihukum, serta mempunyai tanggungan keluarga. Sementara barang bukti yang diajukan dalam sidang adalah pin warna emas, surat berkop Kementerian Sekretariat Negara, pakaian safari, dan BlackBerry.

"Hakim juga memerintahkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan," tambahnya.

Perkara ini juga sempat menghadirkan Ganjar sebagai saksi. Ia memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri Semarang pada Senin (27/4/2015) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com