Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyambut Ramadhan, Warga Kaliwungu Berburu Telur Mimi

Kompas.com - 17/06/2015, 19:15 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL,KOMPAS.com - Ada tradisi yang menarik di Kaliwugu, Kendal, Jawa Tengah, sehari sebelum puasa. Tradisi dimaksud adalah berburu telur ikan mimi dicampur sambal kelapa yang dijual oleh pedagang guna merayakan megengan untuk menyambut bulan Ramadhan di halaman masjid Agung Kaliwungu, Rabu (17/6/2015).

Telur mimi ini menjadi bagian tradisi masyarakat Kaliwungu, sebagai makanan pembuka bulan puasa. Makanan ini menjadi khas karena hanya bisa dijumpai menjelang bulan Ramadhan dan tidak dijual pada hari biasa. Harga satu plastik kecil telur mimi dijual seharga Rp 3.000, sementara seekor ikan mimi Rp 60.000.

Menurut salah satu penjual telur ikan mimi, Komsatun (45), dirinya hampir setiap menyambut bulan puasa selalu menjual telur ikan mimi di halaman masjid Agung Kaliwungu. Pasalnya, hal ini sudah menjadi tradisi dan telur tersevut selalu dicari oleh orang.

“Tapi sekarang kita kesulitan mencari telur ikan mimi. Sebab ikan miminya juga sulit didapat oleh nelayan,” kata Komsatun.

Warga kaliwungu yang setiap harinya berjualan nasi di rumahnya itu mengaku hanya bisa membeli dua ikan mimi yang sudah bertelur dari nelayan. Padahal, tahun kemarin, ia bisa membeli ikan mimi yang bertelur sebanyak lima ekor.

Pengakauan Komsatun tersebut juga diakui oleh penjual telur ikan mimi yang lain, Somiah (50). Ia yang juga warga Kaliwungu mengatakan, kali ini dia hanya menjual satu ikan mimi yang bertelur.

“Saya hanya bisa menjual satu ikan mimi yang bertelur. Tapi ikannya besar,” akunya.

Somiah menambahkan, penjual telur ikan mimi di acara megengan menyambut bulan Ramadhan ini jumlahnya tidak banyak. Sebab ia kesulitan membeli ikan mimi dari nelayan.

“Kata nelayan, ikan mimi sekarang ini sulit didapat,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu warga Kaliwungu Selatan, Mukhafifah, mengaku bahwa dirinya sudah membiasakan makan telur mimi sebelum memasuki bulan puasa. Oleh sebab itu, ia rela berdesak-desakan untuk bisa membeli telur yang biasa dicampur dengan sambal kelapa itu.

“Sepertinya ada yang janggal pada bulan puasa kalau kami belum makan telur mimi,” kata Mukhafifa.

Perempuan yang mengaku masih kuliah di sebuah universitas swasta di Kendal itu menjelaskan, selain membeli telur ikan mimi, Mukhafifa juga membeli beberapa makanan tradisional yang dijual di acara megengan, di antaranya, getuk dan lainnya.

“Nanti habis tarawih kami akan makan bersama dengan kawan-kawan,” ucapnya dengan senyum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com