Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Brimob Keroyok Anggota TNI, Anggota Polantas Jadi Sasaran Balas Dendam

Kompas.com - 16/06/2015, 15:36 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis


JENEPONTO, KOMPAS.com — Seorang anggota Batalion 726/TML, Praka Hasbullah, menjadi korban pengeroyokan anggota Brimob Detasemen A Polda Sulselbar. Namun, sialnya, dua polisi lalu lintas (polantas) Polda Sulselbar menjadi sasaran balas dendam di Dusun Karamaka, Desa Bantimanurung, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Senin (15/6/2015) sekitar pukul 22.15 Wita.

Menurut informasi yang diperoleh dari institusi TNI-Polri, peristiwa tersebut bermula ketika Praka Hasbullah melintas di lokasi kejadian seusai menghadiri pesta pernikahan temannya, Pratu Yahya, di Desa Togo-togo, Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto, sekitar pukul 17.40 Wita.

Mobil yang ditumpangi anggota Brimob itu menyenggol motor Praka Hasbullah. Di situ, adu mulut sempat terjadi hingga anggota Brimob Detasemen A Polda Sulselbar melakukan pemukulan dan pengeroyokan menggunakan double stick.

Setelah melakukan pemukulan dan pengeroyokan, anggota Brimob tersebut langsung meninggalkan lokasi kejadian. Tidak terima dengan perlakuan anggota Brimob, Praka Hasbullah langsung menghubungi rekannya yang berada di Batalion 726/TML via telepon.

Sekitar 40 menit kemudian, 30 anggota Yonif 726/TML datang berboncengan sepeda motor sambil membawa parang, badik, dan tongkat untuk mencari pelaku. Hanya, anggota Brimob tersebut tidak ditemukan.

Sekitar pukul 22.10 Wita, anggota Batalion 726/TML mendatangi pos polantas dan menanyakan keberadaan anggota Brimob yang telah mengeroyok Praka Hasbullah. Salah seorang di antaranya lalu memukul kedua anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Jeneponto, Brigadir Santono dan Brigadir Usman yang merupakan piket malam.

Kebetulan pada saat itu anggota Kodim 1425/Jeneponto, Pembantu Letnan Dua (Pelda) Sudirman, sedang berada di sekitar lokasi kejadian dan melihat anggota Satlantas Polres Jeneponto dikeroyok.

Sudirman pun berusaha melerai, tetapi malah menjadi sasaran pemukulan. Akibatnya, Brigadir Santono mengalami luka terbuka pada bibir akibat hantaman benda tumpul dan bengkak pada kepala, Brigadir Usman mengalami luka terbuka di belakang telinga dan bengkak pada kepala, sedangkan Pelda Sudirman bengkak pada pelipis sebelah kanan serta bengkak pada dagu.

Saat ini, Brigadir Santono dan Brigadir Usman untuk sementara dirawat di RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto. Pelda Sudirman dirawat di Puskesmas Bangkala, Kabupaten Jeneponto. Hingga Selasa (16/6/2015), belum ada konfirmasi yang diperoleh dari Kodam VII Wirabuana dan Polda Sulselbar.

Kapolda Sulselbar Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Anton Setiadji dan Kabid Humas Polda Sulselbar Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) F Barung Mangera tidak menjawab telepon wartawan, demikian halnya dengan Kapendam VII Wirabuana Kolonel I Made Sutia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com