"Hasil DNA sudah keluar dan hasilnya positif kalau Angeline anak saya," kata Hamidah, ibu kandung Angeline, saat ditemui Kompas.com, Selasa (16/6/2015).
Namun, Kompas.com belum mendapatkan konformasi dari otoritas terkait mengenai kepastian hasil uji DNA yang telah dilakukan beberapa waktu lalu tersebut.
Hamidah lantas berharap ada kepastian kasus hukum terkait tewasnya anak keduanya itu. "Saya meminta pelakunya dihukum mati," kata dia.
Selain Angeline, Rosydiq dan Hamidah juga mempunyai dua orang anak lainnya, yaitu Inna (10) dan Aisah (2), yang saat ini diasuh oleh keluarganya di Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi jemput Angeline
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/6/2015) kemarin, mengaku sudah berkoordinasi dengan Wali Kota Denpasar terkait pemulangan Angeline. "Iya, besok (hari ini). Saya insya Allah akan langsung menjemput Angeline ke Bali," kata dia.
Bupati Anas juga akan mengikuti prosesi pemakaman di Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.
Angeline, bocah perempuan berusia delapan tahun, ditemukan tewas di rumah ibu angkatnya setelah dinyatakan hilang selama sekitar tiga minggu. Angeline adalah anak kedua dari pasangan Hamidah dan Rosydiq, warga Kabupaten Banyuwangi yang diadopsi oleh keluarga Margriet sejak berusia tiga hari. Kini Margriet menjadi tersangka dalam kasus dugaan penelantaran anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.