Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rp 2 Miliar Bukan untuk Bunuh Angeline, tapi untuk Pasang Badan"

Kompas.com - 15/06/2015, 08:55 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com — Agus, tersangka pembunuh bocah Angeline di Denpasar, Bali, diyakini berbohong saat mengaku ada upah Rp 2 miliar dari ibu angkat Angeline, Margriet Megawe, jika dia membunuh bocah perempuan berusia delapan tahun tersebut.

"Bohong, itu bohong. Rp 2 miliar itu bukan untuk membunuh Angeline, tapi agar dia pasang badan untuk pelaku lainnya. Saya mendapat info itu dari orang yang selama ini men-support saya untuk mendampingi kasus ini. Saya sudah bertemu lagi dengan Agus dan dia bilang enggak. Dia memang berubah-ubah keterangannya," kata Siti Sapurah, pegiat Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar, Senin (15/6/2015).

Siti Sapurah adalah orang yang selama ini mendampingi kasus tewasnya Angeline. Dia juga mempertanyakan penetapan status tersangka terhadap ibu angkat Angeline untuk kasus dugaan penelantaran anak.

"Siapa yang lapor? Coba tanya ke Polda. Saya pernah akan melaporkan hal tersebut di Polresta, tapi ditolak. Malah saya ditelepon, katanya sudah disiapkan laporan yang mau saya laporkan. Jadi saya bingung, siapa yang melaporkan karena saya belum dapat suratnya," ungkap dia.

Menurut dia, rencananya yang akan dilaporkan adalah kasus dugaan penelantaran, penganiayaan, sampai menghilangkan nyawa. "Saya sudah melaporkan ke Polresta, tapi ditolak dengan alasan biarkan kami bekerja dulu dan kami masih telusuri. Saya kan belum ke sana, kok cepat sekali dijadikan tersangka. Tersangka kan berdasarkan laporan dan saya belum pernah mendapatkan suratnya," kata Siti Sapurah.

"Selain itu, orangtua kandung Angeline bersama saya. Dan hanya akan keluar jika bersama saya," kata dia.

Siti Sapurah berkeyakinan bahwa ibu angkat Angeline terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut. "Saat ditemukan, jenazah Angeline berada di dalam rumah Margriet selama berhari- hari, jadi tidak mungkin jika dia tidak terlibat," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com