Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Samarinda Wajib Pakai Cincin Akik Kalimantan

Kompas.com - 13/06/2015, 09:51 WIB


SAMARINDA, KOMPAS.com - Para pejabat di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, diharuskan menggunakan cincin batu akik khas Kalimantan. Kebijakan itu untuk mendukung ekonomi kreatif di daerah itu.

"Kewajiban pejabat menggunakan cincin batu akik khas Kalimantan itu tertuang dalam surat edaran Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang. Kebijakan itu untuk menghidupkan usaha menengah dan koperasi batu akik yang ada di sini (Samarinda)," ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Kota Samarinda, Masrullah, Jumat (12/6/2015), seperti dikutip Antara.

Masrullah mengatakan, selain mendukung pemanfaatan produk lokal batu akik asli Kota Samarinda, penggunaan batu akik secara massal diyakini mendukung ekonomi kreatif di masyarakat.

Walaupun surat edaran itu tanpa disertai dengan sanksi, tetapi Masrullah optimistis seluruh Pejabat akan mematuhi imbauan tersebut.

"Tidak ada sanksi, tetapi karena ini anjuran wali kota sehingga pejabat wajib menjalankannya. Kalau yang nonpejabat atau staf juga boleh sepanjang tidak memberatkan," kata Masrullah.

Surat edaran Wali Kota Samarinda itu, menurut dia, hanya mempertegas keinginan pemerintah dalam memperkenalkan batu akik asli Kalimantan.

"Meskipun tanpa surat tersebut, sebagian besar pegawai, baik pejabat maupun staf telah mengenakan beraneka ragam batu di sela jari-jari mereka. Kami ingin menunjukkan batu asal Kalimantan, apalagi kalau mereka bertugas luar daerah," ujar Masrullah.

Pada surat edaran Wali Kota Samarinda tersebut, jenis batu akik yang dianjurkan di antaranya, batu akik "Red Borneo" dan "Green Borneo" serta Kecubung.

"Kami bangga, sebab batu khas Kalimantan seperti Kecubung saat ini semakin terkenal karena dijadikan cendera mata bagi tamu luar daerah, bahkan tamu negara yang hadir pada Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika di Kota Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu," ujarnya.

"Jadi, tidak salah jika pegawai ikut serta dalam mempromosikan batu akik khas Kalimantan hingga ke tingkat nasional," tambah Masrullah.

Sementara itu, salah seorang anggota Komisi IV DPRD Samarinda, M Tahrir mendukung edaran wali kota itu.

"Kami mendukung dan menurut saya, hal itu sah-sah saja, terlebih hal itu sebagai upaya mendukung peningkatan ekonomi kerakyatan. Saran saya, akan lebih baik jika kontes batu akik diperbanyak, baik diselenggarakan Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kominfo, Disperindag maupun dengan menggandeng pihak ketiga. Intinya, diperbanyak lagi kontesnya," ujar Tahrir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com