Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/06/2015, 08:59 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com — Kepolisian Daerah Aceh membongkar sindikat pembuat ijazah palsu di Banda Aceh. Ijazah yang dikeluarkan merupakan ijazah milik Universitas Syiah Kuala dengan jenjang strata satu.

Kasus pemalsuan ijazah itu awalnya diungkap oleh tim Kepolisian Sektor Syiah Kuala setelah menangkap seorang calo pembuat ijazah berinisial ZA. ZA mengaku memalsukan ijazah untuk mahasiswa lulusan Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum dengan biaya Rp 13 juta per lembar ijazah.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Aceh Irjen Husein Hamidy mengatakan, kini aparat kepolisian sudah menahan empat tersangka, masing-masing berinisial AZ (52), yang bertugas menerima order atau marketing, SY (35) selaku orang yang mencetak dan bekerja di salah satu percetakan di Banda Aceh, LF (mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta), dan AM (staf di sebuah kampus swasta di Banda Aceh).

"Dari data yang masih tersimpan dalam disk mereka, masih ada 118 orang yang tercatat akan menerima ijazah palsu ini dan bervariasi, ada yang dari Fakultas Ekonomi dan ada yang dari Fakultas Hukum," ujar Kepala Polda Husein Hamidiy dalam jumpa persnya di Mapolda Aceh, Rabu (10/6/2015).

Polisi, kata Kapolda, juga berencana memeriksa dan meminta keterangan dari sejumlah pembeli ijazah "aspal" tersebut. Senada dengan itu, Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Syamsul Rizal mengaku terkejut dan menyayangkan adanya aksi pemalsuan ijazah atas nama universitas yang dipimpinnya tersebut.

"Ya, sangat disayangkan adanya kejadian ini dan hingga saat ini kami tidak menemukan adanya pegawai di Unsyiah yang terlibat. Namun, jika ada, akan segera diambil tindakan tegas," ujar Syamsul Rizal.

Saat ini, sebut Syamsul Rizal, Unsyiah sudah mengeluarkan ijazah dengan sistem berlapis agar tak mudah dipalsukan. "Ada lima tingkatan lapisan kertas dan sistem proteksi yang cukup kuat untuk ijazah yang kini dikeluarkan Unsyiah dan ini sudah berlaku sejak tahun 2012 lalu. Ijazah palsu yang ditemukan ini memang meniru model ijazah yang lama," kata Syamsul Rizal.

Selain ijazah palsu, polisi juga menyita sejumlah barang bukti lainnya, yakni berupa dua unit komputer, satu unit flashdisk, alat pemindai, kertas HVS, printer, ulano, alat sablon, serta 37 lembar ijazah palsu Fakultas Hukum, 81 lembar ijazah palsu Fakultas Ekonomi Manajemen dan Akuntansi, serta satu lembar ijazah palsu Fakultas Teknik. Disebutkan aksi pemalsuan ijazah ini sudah berlangsung sejak tahun 2001 yang lalu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com