Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fosil Ulin Sepanjang 40 Meter Ditemukan di Kukar

Kompas.com - 10/06/2015, 14:35 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

KUTAI KARTANEGARA, KOMPAS.com — Masyarakat Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dihebohkan dengan penemuan fosil ulin sepanjang 40 meter. Batang ulin itu berdiameter 1,5 meter dan masih utuh berbentuk batang kayu.

Fosil tersebut pertama kali ditemukan warga Desa Purwajaya. Gandi, salah satu warga, mengatakan, sebenarnya fosil tersebut ditemukan sejak 15 tahun lalu, tetapi saat dilaporkan tidak mendapat tanggapan.

Ketika fenomena fosil ulin menjadi tren, barulah fosil tersebut kembali digali. "Dulu belum ada yang tahu potensi fosil kayu ini," kata Gandi, Rabu (10/6/2015).

Gandi menjelaskan, posisi temuan fosil kayu ulin ini berada di Jalan Poros Samarinda-Balikpapan, persisnya di Kilometer 5. Lokasi fosil ulin berada di dalam hutan, 2,5 kilometer dari jalan poros. "Posisinya terpendam tanah sehingga warga beramai-ramai menggali," ujar dia.

Penemuan fosil ini membuktikan bahwa Kalimantan adalah "surga" pohon ulin berukuran raksasa. Fosil kayu ini termasuk berharga jika diubah menjadi kerajinan yang menarik dan pasti akan bernilai tinggi. "Potensi ini yang baru kita sadari saat ini, di samping sisi historisnya," kata Gandi.

"Mungkin saja fosil ini pernah ditemukan, tetapi kemudian terpendam lagi. Warga sudah membawa sampelnya ke beberapa universitas untuk diuji bahannya. Hasil yang baru kami terima jika batang ulin ini sudah tersilisifikasi," kata dia.

Gandi mengatakan, pohon ulin dengan ukuran raksasa saat ini sangat sulit ditemukan lagi di Kalimantan. Satu-satunya yang bisa disaksikan saat ini hanya ada di Taman Nasional Kutai (TNK) di Kabupaten Kutai Timur.

"Penemuan ini bisa menjadi pencerahan masyarakat terkait pohon ulin dan potensinya. Akan sangat bagus jika dimuseumkan. Sebab, saat ini tidak ada lagi pohon ulin besar, kecuali di TNK," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com