Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-relokasi Pedagang, Candi Borobudur Masih Dijaga Ketat

Kompas.com - 09/06/2015, 18:39 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com - Komplek Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) Magelang masih dijaga oleh ratusan personel polisi, TNI, Satpol PP dan satpam. Penjagaan dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dinginkan pascaproses pemindahan para pedagang korban kebakaran pasar Sentra Kerajinan dan Makanan Borobudur (SKMB), Senin (8/6/2015) lalu.

"Seluruh petugas tidak akan kami tarik sampai Candi Borobudur benar-benar aman. Ini tanggung jawab kami untuk mengamankan aset negara," tegas Kepala Polres Magelang, AKBP Rifki, saat dihubungi, Selasa (9/6/2015) sore.

Rifki menyebutkan ada sekitar 250 personel petugas keamanan yang masih standby di sekitar komplek warisan budaya dunia itu. Mereka terdiri dari Brigade Mobil (Brimob), Dalmas, TNI, dan lainnya.

Pria kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat, itu mengimbau para pedagang yang masih bertahan di zona I dan II Candi Borobudur untuk bersedia direlokasi ke tempat yang sudah disediakan pihak PT TWCB sebab kedua area tersebut merupakan kawasan steril dari kegiatan perdagangan demi kenyamanan wisatawan dan keamanan Candi Borobudur.

"Kami imbau mereka untuk bersedia direlokasi, itu untuk kebaikan mereka juga dan kelestarian Candi Borobudur. Karena setelah saya cek, sebagian besar pedagang yang sudah pindah mengaku nyaman dan tetap bisa berjualan kok. Ya walaupun masih sempit tapi toh hanya sementara sampai pasar SKMB selesai dibangun lagi," papar Rifki.

Kepala Divisi Administrasi dan Keuangan Unit TWCB, Aryono Hendro Maliyanto, mengatakan, hingga kini masih ada ratusan pedagang yang tetap bertahan di lokasi jualan mereka di zona I dan II. Mereka merupakan anggota Forum Pedagang Lesehan (Forples).

"Sampai sekarang mereka masih bertahan, tapi tidak terlihat ada kegiatan. Pintu keluar Ngasem di sisi utara candi juga masih kita tutup. Wisatawan sudah dialihkan melewati pintu Kenari di sisi barat candi," ungkapnya.

Adapun para pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Sentra Kerajinan dan Makanan Borobudur (SKMB), kata Aryono, atas kesadaran sendiri sudah bersedia pindah ke lokasi sementara di sisi Barat Museum Kapal hingga belakang Museum Borobudur.

"Kita biarkan saja (Forples). Sejauh ini kita masih sesuai arahan keamanan, yakni seperti pada konsep semula untuk pindah jalur keluar wisatawan," katanya.

Aryono mengatakan, sampai saat ini pihak pedagang Forples tidak melakukan komunikasi dengan TWCB. Mereka juga tidak meminta adanya perundingan atau negosiasi.

Seperti diberitakan, pasar sentra kerajinan dan makanan di kompleks TWCB musnah terbakar Oktober 2014 silam. Kebakaran itu menghanguskan sekitar 90 persen dari 963 kios yang ada. Para pedagang kemudian membuka lapak sekitar zona I dan II Candi Borobudur. Meski sebenarnya zona tersebut merupakan wilayah konservasi Candi Borobudur yang harus bersih dari aktivitas apapun kecuali aktivitas wisata dan penelitian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com