Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Borobudur Youth Forum", Cara Anak Muda Lestarikan Candi Borobudur

Kompas.com - 08/06/2015, 20:05 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com
- Sebanyak 50 pemuda bergabung dalam Borobudur Youth Forum (BYF) 2015 untuk mengkampanyekan pelestarian cagar budaya dunia, Candi Borobudur. Mereka berasal dari berbagai latar belakang dan daerah di Indonesia, mulai dari Bangka Belitung, Yogyakarta, Semarang, Pangandaran, Magelang dan sebagainya.

Selama empat hari sejak 5 Juni 2015, mereka berkumpul di Borobudur untuk belajar, berdiskusi dan berbuat sesuatu untuk pelestarian warisan budaya dunia, antara lain membersihkan Candi Borobudur, kunjungan ke desa-desa kreatif binaan UNESCO serta berwisata Sunrise Borobudur di Desa Purwosari, Kecamatan Borobudur.

Para peserta juga akan berkolaborasi dengan mengadakan kegiatan bersama. Seperti donasi buku budaya, workcamp, kajian naskah kuno Indonesia, dokumentasi online budaya, buletin fiksi, distribusi video budaya, studi komparasi relief dan lain-lain.

"Ini salah satu kegiatan untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda untuk mencintai dan melestarikan cagar budaya," kata Diana Setyawati, Project Coordinator UNESCO Jakarta, Borobudur Sub-Office, di sela-sela penutupan BYF 2015 di Galeri Komunitas, Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Senin (8/6/2015) siang.

Bahkan, para peserta juga membuat Deklarasi Borobudur yang dibacakan saat penutupan BYF 2015. Deklarasi Borobudur setidaknya berisi tujuh hal, antara lain bahwa mereka sanggup untuk aktif melestarikan warisan budaya, baik yang berwujud benda maupun tidak, mengimplementasikan nilai-nilainya mulai saat ini di lingkungan sekitar mereka, sanggup untuk menginspirasi peningkatan kesadaran atas pentingnya pelestarian budaya beserta nilai-nilainya dengan dukungan seluruh elemen terkait, serta mendorong upaya pemberdayaan pemuda secara komprehensif dalam program-program pendampingan potensi budaya lokal oleh institusi pemerintah dan organisasi sosial.

“Kami bangga dan senang bisa berbagung di BYF 2015 ini. Selain menambah teman, pengetahuan kami tentang pelestarian budaya juga bertambah. Teman-teman di forum ini menginspirasi saya untuk berbuat sesuatu dalam pelestarian cagar budaya dan pariwisata saat pulang ke daerah asal saya,” kata Ai Nur Hidayat, peserta dari Pangandaran.

Pimpinan UNESCO Indonesia, Jakarta Sub-Office, Bernards Alens Zako, mengemukakan bahwa sejak 2008 UNESCO telah menggalang 2500 relawan untk kampanye pelestarian warisan budaya dunia. Bernards menyebutkan, ada lebih dari 1000 cagar budaya di seluruh dunia yang menjadi perhatian para relawan tersebut. Mereka, kata Bernards, telah perpatisipasi dalam 165 aksi kampanye di 36 negara di dunia.

"Kami berharap melalui BYF ini para generasi muda bisa meninspirasi komunitasnya, keluarganya, teman sekolahnya untuk menjaga kelestarian cagar budaya sehingga ke depan tanggung jawab pelestarian (cagar budaya) tidak hanya ditangan UNESCO atau pemerintah daerah akan tetapi juga ditangan generasi masa depan," harap Bernards.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com