Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo 'Ngaku' Super Serius Kelola Candi Borobudur

Kompas.com - 06/06/2015, 16:38 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ingin serius mengelola Candi Borobudur sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Tengah. Warisan budaya dunia itu memiliki potensi dari berbagai segi yang dapat dijual kepada wisatawan, tidak hanya lokal tetapi juga mancanegara.

“Kita tidak hanya serius, tapi super serius ingin mengelola Candi Borobudur menjadi objek wisata yang betul-betul menarik dan menjadi magnetnya pariwisata,“ kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disela pembukaan Festival Jamu dan Kuliner 2015 di Kota Magelang, Jumat (5/6/2015) malam.

Ganjar mengaku terus mendorong upaya-upaya pengembangan potensi wisata Candi yang terletak di Kabupaten Magelang itu, di antaranya dengan menjaga sister-temple antarnegara yang juga memiliki situs seperti Candi Borobudur. Seperti di Angkor Wat di Kamboja, Laos dan sebagainya.

Bahkan, kata Ganjar, Cina juga tertarik ingin bekerjasama. Politisi PDI Perjuangan itu mengemukakan ada banyak sisi yang bisa dikembangkan dari candi peninggalan raja-raja pada wangsa Syailendra itu, selain dukungan wisata sekitarnya serta dukungan insfrastruktur yang memadai.

“Sekilas, Borobudur hanya berupa tumpukan batu, ada reilef-reliefnya yang mungkin orang datang sekali selesai. Tapi kalau kemudian kita bercerita pengalaman yang ada disitu, sejarah panjang, mungkin sendaratari, lalu akomodasi, souvenir, kuliner dan lanscape yang baik maka Candi Borobudur akan jadi magnet pariwisata,“ urai Ganjar.

“Bahkan jika potensi sekitarnya, seperti ada sungai yang dibuat wisata arung jeram, wisatawan bisa menikmati ketenangan, kesenian, jadi daerah sekitarnta juga akan tumbuh. Ini yang akan kita dorong, tinggal pemerintah membangun jalur transportasi yang mudah,“ sambung pria kelahiran Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, ini.

Ganjar mengak telah berbincang dengan Presiden Joko Widodo dan Kementrian Pariwisata terkait pengelolaan Candi Borobudur. Dia juga sudah berkoordinasi dengan stakeholder setempat untuk membicarakan beberapa hal, diantaranya terkait akses tranportasi menuju Borobudur.

“Kita sudah bicarakan itu, misalnya jarak kedekatan Borobudur dengan bandara, memungkinkan gak kalau kereta bisa masuk ke situ, atau kalau tidak dengan shuttle-bus yang nyaman,“ ungkap Ganjar.

Dana promosi Rp 10 miliar
Menurut Ganjar, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk lebih mengangkat potensi Candi Borobudur. Antara lain penyelenggaraan berbagai event kegiatan di Borobdur, mulai tingkat lokal, ASEAN sampai internasional.

Upaya selanjutnya, ucap Ganjar, adalah memperbanyak referensi pustaka yang memuat sejarah panjang Candi Borobudur. Ganjar menilai Borobudur masih belum memiliki hal itu. “Yang kurang dari kita adalah buku, story telling, maka tahun ini Kementrian Pariwisata menganggarkan Rp 10 miliar untuk promosi Candi Borobudur dan destinasi wisata lainnya di Jawa Tengah, bahkan kita menggunakan televisi kelas dunia,“ ungkap Ganjar.

Ganjar berharap, orang yang berkunjung ke Borobudur tidak hanya sekadar berwisata akan tetapi juga belajar banyak hal, mulai dari sisi kultural, budaya, agama, sains, arsitektur, sejarah, dan sisi lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com