Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Jabar Ajak Ulama Bantu Tekan Inflasi saat Ramadhan

Kompas.com - 05/06/2015, 16:11 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengajak ratusan ulama menekan inflasi di Jabar saat Ramadhan. Caranya dengan menjelaskan pada umat untuk tidak konsumsi berlebih saat Ramadhan.

"Tanda Ramadhan adalah infak diperbesar, konsumsi diperkecil. Kalau 10 hari terakhir bulan Ramadhan, masyarakat itikaf di pasar bukan di masjid, ini kesalahan ulama," ujar Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan dalam silaturahim ulama se-Jabar di Pusdai, Jumat (5/6/2015).

Aher mengatakan, seharusnya biaya konsumsi saat Ramadhan lebih rendah dibanding bulan biasa. Secara kasat mata itu bisa dilihat dari berapa kali seseorang makan dalam sehari.

"Kalau hari biasa kan makan 3 kali. Saat Ramadhan jadi dua kali, sahur dan buka. Kenapa konsumsinya jadi lebih besar? Dari dulu ketika tinggal di Jakarta sampai sekarang di rumah dinas, konsumsi keluarga saya saat Ramadhan dan bulan biasa sama saja," ucapnya.

Untuk itu, Aher meminta ratusan ulama yang hadir di Pusdai menyosialisasikan hal tersebut kepada masyarakat di daerah masing-masing. Jangan sampai, bulan Ramadhan yang penuh berkah menjadi bulannya inflasi. Karena inflasi kerap terjadi akibat emosi masyarakat dalam belanja.

"Sampaikan pada masyarakat, Ramadhan bulannya sedekah. Akan lebih baik lagi jika sedekah produktif. Misalnya, membuat orang yang tidak bekerja menjadi bekerja, membuat usaha seseorang yang kecil menjadi besar," tuturnya.

Sementara itu, Bank Indonesia melansir, inflasi di Jabar pada triwulan II-2015 diperkirakan meningkat di kisaran 6-6,5 persen (yoy) dengan tekanan utama pada kelompok administrative price dan volatile foods, terutama saat Ramadhan.

Dwi Pranoto, kepala Departemen Regional II Jawa Bank Indonesia menyatakan, Jabar merupakan penyumbang ketiga terbesar dalam pertumbuhan ekonomi maupun inflasi di Indonesia. Penyumbang pertama DKI Jakarta dan kedua Jawa Timur. Karenanya jika Jabar mampu menekan angka inflasi, maka inflasi secara nasional akan ikut tertekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com