Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulaiman, Sesak Napas dan Menahan Lapar di Bawah Pohon Mangga

Kompas.com - 03/06/2015, 15:33 WIB
Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Penulis

BIREUEN, KOMPAS.com — Ironis, meski berjarak kurang dari 1.000 meter dari jalan negara Banda Aceh-Medan, kediaman Sulaiman Husen (60), warga miskin di Desa Meunasah Pulo, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Aceh, seolah luput dari perhatian pemerintah setempat.

Rumah Sulaiman tak ubahnya seperti kandang ternak. Ukurannya kurang dari 2 meter x 4 meter. Dinding bangunan itu pun amburadul dan hanya terbuat dari sisa-sisa terpal dan kain kusam yang direkatkan satu sama lain, menggunakan kayu seadanya.

Belum lagi atap yang sebagian dari seng dan plastik bekas. Namun, bagi Sulaiman, sebuah pohon mangga nan rindang di atas rumah dijadikannya tempat berlindung pada waktu hujan maupun panas.

"Beginilah keadaannya, jangankan untuk memperbaiki atau membuat lebih baik, buat makan sehari-hari saja sulit," kata kakek satu anak ini.

Bekerja sebagai nelayan lepas membuatnya tak bisa membawa pulang penghasilan lebih untuk ditabung. Bahkan, tak jarang, ia harus meminjam dari sana-sini jika sedang membutuhkan uang.

Seperti saat ini, sakit sesak yang ia derita sejak lama kambuh dan membuatnya terpaksa beristirahat di rumah. Putranya yang menggantikan sang ayah melaut juga tak jarang pulang dengan tangan kosong. "Kalau sudah seperti ini terpaksa menahan lapar," ujarnya pelan.

Rumah yang didiaminya kini berdiri di atas tanah peninggalan orangtuanya. Namun, dia kesulitan untuk membangun dengan bahan layak. "Sudah bisa berteduh seperti ini sudah bersyukur. Saya tak ingin muluk-muluk bermimpi," ujarnya lagi.

Kendati terimpit, Sulaiman mengaku tak mau mengemis. Ia tak mau dianggap sebagai peminta-minta dan mengharap belas kasihan orang lain. Ia hanya bersyukur jika sekali waktu namanya tercantum sebagai penerima bantuan di desanya.

"Seperti ini, Pak Kepala Desa mengusulkan rumah saya direhab oleh Pemkab walaupun saya tidak tahu bisa atau tidak, tapi saya bersyukur Pak Kades tidak melupakan saya orang miskin," kata dia.

 
 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com