Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Jokowi Bersimpuh Sendiri di Makam Bung Karno...

Kompas.com - 02/06/2015, 11:29 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis


BLITAR, KOMPAS – Di sela-sela peringatan hari lahir Pancasila, menyisakan peristiwa kecil. Hal itu terjadi di makam proklamator RI Soekarno di Kota Blitar, Jawa Timur. Presiden Joko Widodo berdoa sendirian ketika semua pejabat negara selesai melafalkan doa bersama.

Jokowi sempat berdiri ketika doa bersama selesai. Namun, tiba-tiba dia bersimpuh, dan kembali memanjatkan doa di makam Soekarno. Pejabat negara yang menemani Jokowi berdoa memberi kesempatan Presiden menyendiri.

Mereka yang terlihat di area makam Bung Karno di antaranya Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yudhi Chrisnandi, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Tampak pula di tempat makam itu ajudan Jokowi, Komisaris Besar Listyo Sigit Prabowo dan anggota tim komunikasi Presiden Sukardi Rinakit. Sigit mengisyaratkan agar tidak ada siapa pun mengganggu keheningan siang itu. Melihat Jokowi berdoa, mereka memberi menunggu di pelataran makam.

"Itu kemauan Presiden sendiri, kami ingin memberi kesempatan ke pak Presiden," kata anggota tim Komunikasi Presiden, Sukardi Rinakit, Senin (1/6/2015), seusai mendampingi ziarah Presiden di Blitar, Jawa Timur.

Saat itu, bibir Jokowi terlihat komat kamit melafalkan doa-doa. Namun, tidak terdengar apa yang sedang dibaca. Sesaat kemudian, dia menunduk. Momen itu berlangsung selama sekitar lima menit.

Tidak hanya berdoa, Jokowi juga membereskan karangan bunga yang tak tertata rapi. Membersihkan beberapa lembar bunga yang berserak, lalu duduk dengan alas kaki.

Ziarah ke makam Bung Karno merupakan rangkaian acara peringatan hari lahir Pancasila. Saat berpidato, Jokowi selalu mengungkapkan kekagumannya dengan gagasan Bung Karno. Jokowi mengaku bergetar jika mengingat Kota Blitar dan Bung Karno. Gagasannya yang tertuang dalam Pancasila tidak mudah direalisasikan.

"Tidak ada dasar negara yang terwujud tanpa perjuangan. Dengan berdirinya republik ini, tidak berarti sebagai akhir perjuangan, justeru pada saat itu kita baru memulai perjuangan," kata Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com