Karyawati Datascript, Dewi Reski (28), yang mendengar dari suara laki-laki dalam telepon teror itu awalnya tidak memedulikannya. Namun, si peneror menelepon kembali dan mengancam bahwa bom akan meledak di kantor Datascript.
"Penelepon bilang ada bom yang akan meledak di kantor. Terus, saya langsung tutup telepon. Tidak lama kemudian, dia menelepon lagi bahwa 15 menit kemudian bom akan meledak," kata Dewi.
Telepon teror itu selanjutnya dilaporkan Dewi ke atasannya, Sukri (38), warga Bumi Tamalanrea Permai (BTP), yang menjabat sebagai Branch Manager Datascript. Sukri kemudian memerintahkan penyelia divisi servis, Ridwan, warga Jalan Pettarani, untuk melaporkan pesan teror tersebut ke polisi.
Tidak lama setelah menerima laporan, tim penjinak bom Brimob Polda Sulselbar datang dan melakukan penyisiran di kantor Datascript. Alhasil, tim tidak menemukan satu pun benda mencurigakan. Meski begitu, polisi tetap akan menyelidiki kasus tersebut untuk mengungkap identitas peneror.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.