Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang Widjojanto: Lembaga Anti-korupsi Dibangun untuk Dihabisi

Kompas.com - 29/05/2015, 22:46 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KUPANG, KOMPAS.com - Wakil Ketua KPK non-aktif Bambang Widjojanto mengatakan, semua lembaga anti korupsi di Indonesia termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk untuk dihabisi, karena tidak diberikan perlindungan hukum dengan baik.

Pernyataan Bambang itu disampaikan, saat tampil sebagai pembicara dalam diskusi publik nasional, dengan tema korupsi, kriminalisasi dan reformasi kepolisian, yang berlangsung di Aula Universitas Katolik (Unika) Widya Mandira Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (29/5/2015).

Menurut Bambang, berdasarkan kewenangan KPK, terutama dalam pasal 11, yakni menangani kasus korupsi yang melibatkan penyelenggara negara dan penegak hukum, tetapi KPK tidak diberikan imunitas untuk mendapatkan perlindungan.

“Jadi ini ibaratnya KPK disuruh kerja, tapi tidak difasilitasi dengan baik, sehingga hal itu akan menimbulkan masalah. Dalam studi kami, ketika KPK menangani perkara yang melibatkan penyelenggara negara lainnya, yang berkaitan dengan partai atau penegak hukum, justru yang dihajar balik itu malah Undang-Undang KPK dan kalau khusus menyangkut penegak hukum yang lain, tentu akan dibalik dan kriminalisasi,” kata Bambang.

Hal itu lanjut Bambang, tidak sama seperti aparat penegak hukum lainnya yakni hakim dan jaksa.

”Kita diberikan kewenangan, tapi kemudian tidak diberikan proteksi. Semua lembaga negara anti korupsi di Indonesia termasuk KPK, dibangun untuk dihabisi. Hal itu dimulai, sejak negara indonesia berdiri,” beber Bambang.

Bambang meyakini bahwa, tidak ada satu pun lembaga korupsi di Indonesia yang hidup dan bertahan sampai 12 tahun lamanya dan menurutnya itu adalah sebuah keajaiban.

Terkait dengan dirinya yang disebut-sebut dikriminalisasi oleh polisi, Bambang bahkan mencontohkan perjalanan sejumlah nabi yang akan membuat penyelamatan bagi umat manusia, namun disiksa dan ditindas, sehingga menurutnya jika hanya sebatas dikriminalisasi hal itu belum seberapa.

“Proses pembelajaran secara keseluruhan, tidak ada jalan kebaikan yang gampang. Dia menukik tajam, berkelok dan penuh jebakan, sehingga kalau kita sadar bahwa hidup itu penuh tantangan dan anda bisa melewati tantangan, maka itu adalah kemuliaan abadi,” kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com