Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Keluar Penjara, Brigpol Rudy Soik Ingin Bertemu Langsung Presiden Jokowi

Kompas.com - 29/05/2015, 22:35 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Mantan anggota Satuan Tugas Anti-Human Trafficking Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), Brigadir Polisi Rudy Soik yang saat ini bertugas sebagai anggota kepolisian Resor Timor Tengah Selatan (TTS) ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai dirinya keluar dari penjara, 18 Maret 2015 lalu.

Rudy yang menjalani masa tahanan selama empat bulan di Rumah Tahanan Negara Kupang, itu menyampaikan keinginan tersebut dalam diskusi publik nasional yang dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non aktif, Bambang Widjojanto, sejumlah akademisi dan mahasiswa di aula Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Jumat (29/5/2015).

“Kalau pak Bambang baru satu laporan polisi, saya sudah delapan laporan polisi dan itu pun tidak menutup kemungkinan masih ada lagi laporan polisi lainnya terhadap saya. Sehingga saya menilai ini adalah bentuk kejahatan yang dilakukan oleh oknum tertentu secara struktural terhadap saya sebagai anggota polisi berpangkat kecil. Jadi kalau saya dikriminalisasi lagi, maka saya ingin bertemu Presiden biar Presiden tahu dan saya ingin pembuktian secara hukum di depan Presiden,” jelas Brigpol Rudy.

Brigpol Rudy yang menyampaikan testimoninya tersebut menguraikan bagaimana perjalanan ketika dirinya ingin mengungkap kasus jaringan mafia perdagangan orang di NTT yang menjadi kantong tenaga kerja ilegal, namun secara sepihak dihentikan oleh pimpinannya sendiri.

Bahkan karena bersikukuh terus melawan atasannya, Brigpol Rudy akhirnya harus dikriminalisasi dengan dilaporkannya ke Kepolisian Daerah NTT oleh sejumlah sindikat mafia perdagangan orang karena diduga melakukan penganiayaan terhadap Ismail Pati Sanga.

Padahal saat itu Rudy sedang menjalankan tugas bersama rekan-rekannya yang lain untuk mengungkap jaringan mafia perdagangan orang yang melibatkan petinggi Polda NTT.

“Saya menyampaikan hal ini tidak bermaksud untuk menghujat institusi Polri karena saya sangat mencintai Polri. Hakikat berdirinya institusi Polri ini dengan tujuan mulia, hanya segelintir oknum yang menjadikan institusi ini sebagai tameng untuk melakukan kejahatan guna kepentingan pribadi dan kelompok,” beber Brigpol Rudy.

Selain bertemu Presiden, dirinya juga akan bertemu langsung Kapolri dengan maksud untuk menyampaikan sejumlah bukti bahwa dirinya dikriminalisasi.

“Untuk teman - teman mahasiswa, kalau kita ingin mewujudkan tujuan mulia, tidak perlu takut sekalipun pangkat harus terlepas dari baju ini, karena semuanya hanya sementara di dunia ini,”kata Rudy sambil meneteskan air mata.

Untuk diketahui, Rudy dijatuhkan vonis penjara selama empat bulan Selasa (17/2/2015), setelah hakim menyatakan Rudy terbukti bersalah menganiaya Ismail Pati Sanga Rabu (29/10/2014) lalu. Sebelumnya, Polda NTT menetapkan Rudy Soik sebagai tersangka dalam dugaan penganiayaan terhadap Ismail.

Dugaan itu muncul setelah Rudy yang menjabat penyidik di Direktorat Kriminal Khusus Polda NTT menjemput Ismail dan memintanya memberi tahu keberadaan Tony Seran yang diduga terlibat perdagangan manusia. Ketika Ismail menjawab tidak tahu, terjadilah cekcok di antara mereka. Saat itu, Rudy diduga memukul dan menendang dada Ismail.

Sebelum tuduhan penganiayaan Ismail ini, Rudy telah mengadukan atasannya, Direktur Krimsus Polda NTT Komisaris Besar MS ke Komnas HAM di Jakarta pada 19 Agustus 2014. Menurut Rudy, MS telah menghentikan secara sepihak penyidikan kasus calon TKI ilegal yang sedang ia tangani.

Rudy mengatakan, kasus calon TKI ilegal itu terjadi pada akhir Januari 2014. Terkait laporannya ke Komnas HAM, Rudy menyatakan siap dipecat jika aduannya terbukti merupakan rekayasa. Namun, jika komandan yang terbukti bersalah, maka dia meminta masyarakat dan pemerintah untuk menghukum atasannya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com