Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pacaran Semalam Jadi Tren Baru Prostitusi di Tasikmalaya (4)

Kompas.com - 29/05/2015, 17:00 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis


TASIKMALAYA, KOMPAS.com
Fenomena dunia malam dan bisnis prostitusi terselubung mulai marak di Kota Tasikmalaya. Dalam praktiknya mereka memang tak secara terang-terangan menjajakan dirinya ke para hidung belang di wilayah yang dikenal sebagai kota santri itu (Mengintip Geliat Prostitusi di Tasikmalaya (1).

Perempuan yang bisa diajak kencan di wilayah Kota Tasikmalaya banyak yang mengaku sebagai mahasiswi (Sengaja Mengaku Mahasiswi agar Tarif Lebih Tinggi (2).


Pergaulan muda-mudi yang identik dengan seks bebas di Tasikmalaya diketahui menjadi cikal bakal bisnis prostitusi di Kota Tasikmalaya. “Pacaran Semalam”, misalnya, menjadi tren baru praktik prostitusi anak muda di kota yang dikenal sebagai Kota Santri ini.

Si perempuan biasanya anak muda yang terjerumus ke pergaulan seks bebas dan ditelantarkan oleh pacar yang menodainya.

“Awalnya saya begituan sama pacar saya. Saya awalnya suka minum bareng dan pesta miras dengan beberapa teman-teman lelaki. Di antara mereka ada pacar saya dan memakai saya. Sekarang tanggung kerja susah dan mencari uang dengan cara seperti ini,” ungkap B (17), salah seorang gadis muda yang saat ini masih duduk di kelas X salah satu SMA di Kota Tasikmalaya, beberapa hari lalu.

Tren pacaran semalam menjadi tren di kalangan gadis berseragam putih abu, bahkan juga melibatkan para siswi berseragam putih biru. Sehari-hari, mereka membaur dengan teman-teman sebayanya dan belajar di sekolahnya masing-masing. Namun, mereka memiliki teman lelaki yang biasanya disebut pacar dan biasanya sering menawarkan dirinya kepada pelanggan hidung belang.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, para gadis bisa diajak pacaran semalam itu hampir seluruhnya berusia muda dan sebagian besar masih berstatus pelajar. Para pelanggannya awalnya hanya teman-teman lelaki di sekolahnya dan menyebar sampai ke para pelanggan hidung belang kalangan atas. Mereka biasanya beralasan karena sudah terlanjur dan menikmati kehidupan bebasnya saat ini.

“Kalau orang tua pasti tidak tahulah saya sekolah sambil bekerja seperti ini. Saya sudah terlanjur tidak perawan dan pergaulannya seperti ini. Yang penting happy saja,” tambah B.

Dipanggil pacar

B menuturkan, caranya praktik diawali dengan mendapatkan pesan singkat atau telepon dari pacar atau lelaki teman dekatnya untuk bertemu dengan seseorang di luar. Biasanya, sepulang sekolah mereka bisa diajak kencan dan janjian dengan pacar tersebut yang telah bertemu dengan calon pelanggannya.

“Biasanya di hotel atau di tempat kos, saya kalau ada pelanggan ke teman-teman biasanya suka bilang “dipanggil pacar”,” ujarnya.

Hasil pembayaran kencan dari pelanggannya biasanya diberikan sekitar 30 persen ke pacarnya yang biasa suka mencari pelanggan, sedangkan sisanya dibawa dan dipakai kebutuhan sehari-hari seperti membeli gadget canggih. Tapi, lanjut B, uang sering dipakai untuk pesta minuman keras bersama pacar dan teman-teman lelakinya.

“Kita akrab dengan semua teman-teman lelaki saya. Kalau dapat uang hasil kencan biasanya dipakai pesta miras dan mabuk-mabukan di tempat kos atau rumah teman,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com