Dua warga Desa Jatirejo, Suwono dan Bukhori, mengalami histeria dalam waktu yang hampir bersamaan. Keduanya tiba-tiba terjatuh di tanah saat patung yang dibawa sudah berada di atas tanggul, dan saat iring-iringan musik gamelan sedang dibunyikan.
Oleh warga korban lumpur lainnya, Suwono dan Bukhori lalu dibopong ke tenda khusus untuk dipulihkan. Keduanya mulai tenang setelah seorang tokoh warga menenangkan mereka dengan memberi doa-doa dan menyiramkan segelas air mineral ke wajah keduanya.
Patung berbahan kayu, kertas, dan plastik dengan tinggi enam meter dan lebar tiga meter serta berbobot lebih dari 100 kilogram dan berbaju kuning itu diarak warga korban lumpur dari Pasar Porong lama yang berjarak sekitar 1 kilometer dari tanggul Titik 21, bekas Desa Siring.
Patung yang diarak dalam posisi tangan diborgol itu menggambarkan kekecewaan warga korban lumpur kepada Bos PT Lapindo Brantas yang dituding sebagai penyebab bencana luapan lumpur panas sejak 2006 lalu tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.