Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa Tanpa Izin di Jayapura, Aktivis KNPB Ditahan Polisi

Kompas.com - 29/05/2015, 03:25 WIB
Kontributor Jayapura, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com – Sebanyak 47 orang aktivis dan simpatisan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) diamankan aparat Kepolisian Resort Kota Jayapura dari sejumlah tempat di Kota Jayapura, Kamis (28/5/2015). Puluhan Aktivis dan simpatisan KNPB diamankan di tiga lokasi berbeda di Kota Jayapura, yakni di Perumnas III Waena, Taman Imbi Jayapura dan Jayapura Utara.

Wakil Kepala Kepolisian Resort Kota Jayapura, Kompol Albertus Andriana mengatakan, puluhan aktivis KNPB tersebut diamankan dari tiga lokasi berbeda karena melakukan unjuk rasa tanpa izin dari aparat kepolisian. Dijelaskan Albertus, pihaknya memang dari awal sudah tidak mengizinkan kelompok ini berunjuk rasa karena tuntutan mereka ingin memisahkan diri dari NKRI.

Selain mengamankan 47 orang aktivis dan simpatisan KNPB, kepolisian juga menyita spanduk sebagai barang bukti.

“Kami sudah melakukan pendekatan persuasif, dan meminta untuk tidak melakukan unjuk rasa. Tapi karena mereka berkeras terpaksa kami amankan,” kata Albertus di Mapolresta Jayapura, Kamis (28/5/2015).

Menurut Albertus, pihaknya masih memeriksa puluhan anggota KNPB yang diamankan untuk memilah siapa yang menjadi penggerak massa atau yang hanya sebagai penggembira saja. “Mereka dijerat dengan Pasal 160 KUHP, melakukan penghasutan melawan pemerintah dan diancam pidana maksimal 6 tahun penjara,” jelas Albertus.

Pembubaran paksa unjuk rasa KNPB di Wamena itu sempat diwarnai perlawanan dari massa dan simpatisan KNPB dengan melempari aparat dengan batu. Namun aksi tersebut tak berlangsung lama, karena jumlah aparat jauh lebih banyak dari massa.

Untuk mengamankan unjuk rasa massa dan simpatisan KNPB untuk mendukung penggabungan Papua dalam Melanesian Spreadhead Group (MSG), aparat kepolisian menurunkan sedikitnya 100 personel gabungan dari Polresta Jayapura, Brimob dan Polda Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com