Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik, Ridwan Kamil Minta Deputi Kementerian Ungkap Prestasi Bandung

Kompas.com - 28/05/2015, 12:08 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, membantah pernyataan Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran, Muradi yang mengatakan dirinya gagal mengambil hati para birokrat di bawahnya.

Pria yang kerap disapa Emil itu lalu meminta Deputi Reformasi Birokrasi Kemenpan-RB, Muhammad Yusuf Ate, untuk menjelaskan keberhasilan Pemerintah Kota Bandung yang sesuai dengan standar dari Kementrian yang dipimpin oleh Yuddy Chrisnandi ini.

"Teman-teman boleh tanya Deputi Menpan RB, bagaimana percepatan reformasi birokrasi di Bandung," ujar Emil, Rabu (27/5/2015) malam.

Melalui ajudannya, Emil langsung mengontak Ate melalui sambungan telepon. Dalam perbincangan, Ate mengatakan kalau percepatan reformasi birokrasi di Kota Bandung a la Ridwan Kamil sangat cepat.

Dalam waktu 3 bulan ke depan, Ate optimistis Pemkot Bandung sudah memperlihatkan kemajuan yang baik dari sisi birokrasi.

"Ibarat menyembuhkan orang sakit, Bandung sudah sembuh dari penyakitnya dan mulai bisa berjalan," ucap Ate.

Kota Bandung sempat memasuki masa kelam sebelum dipimpin Emil. Pada saat itu, pelayanan birokrasi di Bandung buruk, nilai rapot SKPD merah semua. Bahkan, Bandung tidak pernah dilirik terkait reformasi birokrasi tersebut.

"Dulu tidak ada komitmen dari kepala daerahnya. Tapi sekarang sudah banyak reformasi birokrasi yang dilakukan," imbuhnya.

Ate menjelaskan, Pemkot Bandung saat ini lebih transparan dalam proses rekrutmen Pegawai Negeri Sipil. Selain itu, Pemkot Bandung pun baru saja menyelesaikan perbaikan manajemen kerja pada organisasinya.

“Biasanya sebuah kota memerlukan waktu sepuluh tahun untuk melakukan ini. Ridwan Kamil memang punya kelebihan,” ujar dia.

Salah satu percepatan reformasi birokrasi, kata Ate, yakni saat ini masing-masing dinas bahkan hingga kecamatan di Kota Bandung sudah memiliki indikator kinerja masing-masing. Kemenpan-RB kini tinggal menunggu inovasi Emil dalam dokumentasi pertanggungjawaban kinerja.

"Kita lihat 3 bulan dari sekarang. Saya rasa Kota Bandung bisa," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com