Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Disarankan Ganti Sekda Jika Tak Mau "Nurut"

Kompas.com - 27/05/2015, 17:40 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Pengamat Politik Universitas Padjadjaran, Muradi, menantang Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, untuk melakukan reformasi birokrasi di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Salah satu yang ditekankannya adalah mengganti Sekretaris Daerah (Sekda), Yossi Irianto.

Menurut pengamatan Muradi selama satu setengah tahun ke belakang, tidak mampunya pria yang kerap disapa Emil itu untuk merangkul birokrat di lingkungan Pemkot Bandung dikarenakan koordinasi antara Emil dan Yossi kurang berjalan.

"Wali Kota punya kekuatan (untuk mengganti) kok. Kalau tidak mau ikut, ganti saja," ujar Muradi saat ditemui seusai penyampaian Rilis Hasil Survei Sosial Kemasyarakatan mengenai Penilaian Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerja Ridwan Kamil & Oded di Hotel Amaroossa, Jalan Aceh, Kota Bandung, Rabu (27/5/2015).

Muradi menambahkan, selama dua tahun masa kepemimpinanya, Emil cenderung menyepelekan masalah birokrasi dan menyerahkan sepenuhnya kepada wakilnya, Oded Danial.

"Kalau wali kota dan sekda tidak clear, ini akan jadi masalah. Sudah kelihatan," tuturnya.

Muradi menilai, Emil harus kembali memilih Sekda yang berani ikut konsepnya dalam membangun Kota Bandung.

Selain itu, Sekda yang baru harus bisa menjadi jembatan antara wali kota dan bawahan agar roda birokrasi di Pemkot Bandung bisa sejalan seiringan seperti yang pernah dicontohkan oleh pasangan Jokowi-Basuki sewaktu menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Sekda itu lokomotif birokrasi dan yang mengendalikan birokrasi, seharusnya bisa diajak ngobrol bareng," imbuhnya.

Muradi menilai, selama dua tahun masa kepemimpinan, Emil tidak mampu untuk mengelola dan mengendalikan roda birokrasi di Pemerintah Kota Bandung. Menurut dia, hal tersebut menjadi kunci bagi Emil untuk mempertahankan reputasinya di mata publik sebagai wali kota di tiga tahun sisa kepemimpinannya.

"Kalau tidak dikerjakan, lima tahun nothing," kata dia.

Muradi mengaku, Emil dinilai tidak bisa merangkul birokrasi setelah dirinya mewawancarai langsung 15 kepala dinas.

"Yang paling terlihat di level camat. Lurah dan dinas-dinas apakah terlibat penuh? Tidak, mereka iya-iya tapi tidak dikerjakan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com