Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 4 Tahun Nanang Terpaksa Dikurung di Kandang Domba

Kompas.com - 27/05/2015, 11:07 WIB


GARUT, KOMPAS.com
- Gangguan jiwa yang diderita Nanang (24) membuat dirinya terpaksa dikurung di sebuah kandang domba. Sejak empat tahun lalu, Nanang terpaksa dikurung karena keluarganya khawatir dapat mencelakai keluarga dan warga lainnya.

Kandang domba tersebut terletak di belakang rumah keluarga Nanang di Kampung Pasirkadu, Desa Cirapuhan, Kecamatan Selaawi. Ruang tempat tinggal Nanang hanya disekat potongan kayu, bersebelahan dengan tempat tidur domba.

Kurungan Nanang ini berdindingkan bilah-bilah kayu dengan celah-celah cukup besar di antaranya. Tidak terlihat pintu pada ruang tempat Nanang dikurung. Lantainya terbuat dari deretan papan dan atapnya berupa asbes, seatap dengan tempat domba.

Ibu Nanang, Pati (45), mengatakan awalnya anak kedua dari lima bersaudara tersebut mengalami gangguan jiwa pada usia 12 tahun. Nanang pun mendapat pengobatan di RS Jiwa di Bandung dan Cisarua.

Sampai usia 18 tahun, gangguan jiwa Nanang terkadang muncul atau menghilang. Sejak berusia 18 tahun, kata Pati, Nanang berubah menjadi remaja yang emosional, pemarah, kasar, sering merusak rumah, sampai melukai keluarganya.

"Almarhum ayahnya dipukuli terus. Begitu juga kepada saya dan adik-adiknya. Rumah sering dirusak. Saya takut kalau dia melukai orang lain. Makanya sejak empat tahun lalu, kami terpaksa mengurungnya di kandang," kata Pati, Selasa (26/5/2015).

Kurungan tersebut membuat Nanang lebih tenang. Nanang sempat sakit dan tidak mau makaN selama dua minggu. Akhirnya, Nanang tidak bisa berjalan. Setiap ibunya menutup kandang tersebut dengan bilik anyaman bambu, Nanang selalu merusaknya.

"Saya takut dia kedinginan dan saya tempelkan bilik. Tetapi selalu dirusaknya, seperti pintu kandang sebelumnya. Dia merasa cukup hangat dengan selimutnya. Makanan dan minuman saya rutin berikan setiap hari dalam tiga waktu, diberikan melalui celah," katanya. (SAM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com