Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bangun Museum Islam Nusantara di Jombang

Kompas.com - 27/05/2015, 08:52 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sedang membangun Museum Islam Nusantara dengan anggaran sebesar Rp 30 miliar. Museum tersebut dibangun di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Targetnya, pada Agustus 2016 museum itu telah diresmikan.

Pemerintah menetapkan Kabupaten Jombang menjadi lokasi Museum Islam Nusantara untuk menghormati para ulama yang berjasa dalam berjuang bagi kemerdekaan RI. Banyak ulama pejuang kemerdekaan RI lahir di Jombang dan ada sejumlah makam pahlawan nasional di sana, seperti makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari dan KH Abdul Wahab Hasbullah.

"Tak lama, Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) juga akan ditetapkan menjadi pahlawan nasional. Hal itu yang menjadi pertimbangan utama mengapa Museum Islam Nusantara itu didirikan di Jombang. Banyak ulama terdahulu di Jombang yang pemikirannya cukup modern," kata Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Kacung Marijan kepada Kompas.com, usai menghadiri pembukaan Pertemuan Nasional Museum Se-Indonesia di Pemkot Malang, Selasa (26/5/2015) malam.

Menurut Kacung yang juga guru besar Ilmu Politik Unair itu, Museum Islam Nusantara tersebut akan diresmikan pada Agustus 2016. "Pada Muktamar NU ke 33 nanti, akan diupayakan gedungnya sudah bisa diresmikan. Karena bangunannya Juli sudah selesai. Sekarang masih terus dikerjakan. Yang jelas tahun depan sudah rampung," katanya.

Anggaran pembangunan museum itu, kata Kacung, berasal dari APBN yaitu sebesar Rp 30 miliar. Lahannya milik Pemerintah Kabupaten Jombang. "Lahannya cukup luas. Saya lupa berapa ukuran luas lahannya," kata Kacung.

Komitmen dan rencana pendirian Museum Islam Nusantara itu, kata Kacung, sudah sejak masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Adapun isi dari museum itu nantinya adalah benda-benda bersejarah soal perkembangan Islam di Nusantara, buku-buku, kitab pemikiran para ulama dan benda-benda lainnya. Museum itu nantinya akan menjadi rujukan dan referensi Islam Nusantara," kata Kacung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com