Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teluk Penyu Tercemar Minyak

Kompas.com - 26/05/2015, 18:00 WIB

CILACAP, KOMPAS — Kawasan wisata Pantai Teluk Penyu di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dipenuhi minyak mentah akibat kebocoran pipa single point mooring milik PT Pertamina Refinery Unit IV Cilacap. Ribuan nelayan tidak melaut dan memilih mengambil minyak di pantai. Aktivitas ekonomi dan wisata di sekitar pantai lumpuh.

 Dari pantauan Kompas, Senin (25/5), bau minyak menyengat hingga 100 meter dari bibir pantai. Ribuan warga dan nelayan bergantian mengumpulkan ceceran minyak hitam pekat yang mengapung di permukaan laut menggunakan gayung dan ember. Bahkan, ada yang berenang hingga ke perairan dangkal. Mereka menampung minyak itu di ember, jeriken, dan drum yang diletakkan berjajar di sepanjang jalan kawasan pantai.

”Tumpahan minyak mulai menyebar ke pantai sejak semalam (Minggu malam). Sejak tadi (Senin) pagi, kami mulai mengumpulkan minyak mentah. Percuma mau cari ikan karena tidak ada. Pertamina katanya mau beri kompensasi,” ujar Karsan (36), seorang nelayan.

Kadra (45), nelayan lain yang ditemui sepulang melaut, mengatakan melaut hingga sekitar 32 kilometer dari pantai, tetapi tidak mendapatkan satu ikan pun.

”Nelayan dirugikan karena tidak bisa melaut. Pendapatan dari wisatawan yang biasa minta diseberangkan ke kawasan Nusakambangan timur juga tidak ada,” ujarnya.

Ganti rugi

Pelaksana Tugas Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap Indon Cahyono mengatakan, nelayan akan meminta ganti rugi dari Pertamina akibat kehilangan mata pencarian.

”Hitung-hitungan kasarnya, kami minta ganti rugi Rp 100.000 per hari per nelayan untuk jangka waktu dua minggu,” katanya. Nelayan di Cilacap yang terdaftar di HNSI sekitar 17.000 orang.

Secara terpisah, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap Adjar Mugiono meminta Pertamina segera membersihkan pantai dari ceceran minyak. ”Jika waktu pembersihan lama, akan mematikan biota laut,” katanya.

Saat dikonfirmasi, General Affairs Manager PT Pertamina RU IV Eko Hernanto mengatakan, minyak pekat di sepanjang Pantai Teluk Penyu merupakan sisa minyak mentah yang keluar akibat kerusakan sambungan pipa single point mooring (SPM) milik Pertamina pada Rabu (20/5) malam. SPM itu berjarak sekitar 27 kilometer dari lepas pantai Cilacap.

SPM merupakan sarana tambat terpadu yang digunakan tanker untuk bongkar muat minyak lepas pantai, yang selanjutnya disalurkan ke kilang melalui pipa bawah laut.

Dari 14.000 liter minyak mentah yang merembes, kata Eko, lebih dari 13.000 liter sudah dapat disedot. Sisanya sekitar 800 liter masih tercecer, tetapi sebagian besar telah dilokalisasi. ”Sisa minyak mentah yang tercecer tinggal 80 liter,” ujarnya.

Ia mengatakan, Pertamina RU IV berusaha terus membersihkan pantai dari ceceran minyak. ”Kami targetkan 2-3 hari pembersihan selesai,” lanjutnya. (GRE/APO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com