Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serang Petugas dengan Badik Saat Hendak Ditangkap, Dua Bandar Narkoba Ditembak

Kompas.com - 26/05/2015, 17:18 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis


MAJENE, KOMPAS.com - Dua bandar sabu asal Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dan Bone, Sulawesi Selatan, ditembak petugas, Selasa (26/5/2015). Keduanya ditembak karena menyerang petugas dengan badik pada saat hendak ditangkap.

Selain mengamankan pelaku dan barang bukti berupa empat paket sabu seberat 1,8 gram, timbangan elektrik, alat isap atau bong, petugas juga menyita sembilan badik yang digunakan pelaku untuk melawan petugas saat penggerebekan.

Ary Ayub (29) dan Ansar (45) pun meringis kesakitan setelah kakinya ditembak. Keduanya diketahui memasok sabu ke Sulawesi Barat, termasuk di Kabupaten Majene.

Keduanya ditangkap setelah seorang pengedar sabu bernama Febri ditangkap di wilayah Kecamatan Malunda, Majene, beberapa hari lalu. Menurut Febri, dia mendapatkan pasokan barang haram tersebut dari bandar sabu bernama Ary Ayub yang diduga sudah lama jadi pemasok sabu-sabu di sejumlah kabupaten di Sulbar.

Ayub ditangkap terlebih dahulu di Mamuju, Sabtu pekan lalu. Dari hasil interogasi petugas, sabu yang diedarkannya diperolehnya dari Ansar (45), seorang bandar lainnya. Dengan memanfaatkan kedua tersangka, polisi memancing Ansar keluar hingga kemudian ditangkap.

Saat penangkapan itulah, Ansar dan Ayub sempat berusaha melawan sambil menyerang petugas dengan badik sepanjang 50 sentimeter. Para pelaku bahkan sempat berteriak 'rampok' di lokasi penangkapan untuk memancing perhatian warga.

Kasat Narkoba Polres Majene AKP Sudirman menyebutkan, tersangka sudah lama menjadi target operasi menyusul tertangkapnya sederet pengedar sabu di Majene.

“Tersangka sudah lama kita target. Dari sejumlah pengedar yang berhasil dibekuk sebelumnya menunjuk tersangka sebagai bandar dan kasusnya terus kita kembangkan untuk menjaring pelaku lainnya,” ujar Sudirman.

Tersangka kemudian digiring petugas ke Mapolres Majene untuk menjalani pemeriksaan. Petugas kini tengah mengembangkan kasus ini untuk mengungkap jaringan tersangka lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com