Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan di Bandung Diubah Jadi Kawasan Industri, Kepala BPLHD "Ngomel"

Kompas.com - 25/05/2015, 19:10 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com
- Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat Anang Sudarna mengeluhkan inkonsistensi tata ruang di Kabupaten Bandung. Pasalnya, lahan yang seharusnya untuk kawasan hutan, malah marak dipakai untuk kawasan industri yang kemudian mengakibatkan pencemaran lingkungan sekitarnya.

Limbah pabrik-pabrik membuat sungai Citarum menjadi sungai yang paling tercemar di dunia. Selain itu, pencemaran sungai terjadi akibat limbah pertanian, peternakan dan tak disiplinnya masyarakat, terutama yang tinggal didekat bantaran sungai, seperti contoh di kawasan Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Ada pabrik, ada hunian dan kawasan pertanian. Ini menunjukan inkonsistensi tata ruang. Ini kan enggak bener dan yang enggak bener ini masih terus berlanjut sampai hari ini," keluh Anang di kantor BPLHD Jawa Barat, Jalan Naripan, Bandung, Jawa Barat, Senin (25/5/2015).

Hal ini terjadi, kata Anang, tak lain dengan mudahnya dikeluarkannya izin oleh pemerintah setempat mendirikan pabrik di kawasan tersebut. Padahal, kawasan tersebut adalah hutan yang tak boleh dipakai untuk mendirikan pabrik.

"Ini akibat dikeluarkannya izin," keluhnya.

Anang menjelaskan, pabrik berjejer mulai dari kawasan Gedebage (Kota Bandung) sampai dengan ke Sapan (Kabupaten Bandung). Anang mengatakan, lingkungan di kawasan tersebut sudah parah akibat adanya pabrik. Namun, tidak ada tindakan sama sekali untuk setidaknya kembali menyehatkan lingkungan di kawasan tersebut.

"Kalau sekarang teman-teman jalan dari Gedebage menuju ke Sapan, itu kanan kiri itu semuanya pabrik. Makanya, saya bilang Bandung ini kok enggak belajar sih, enggak belajar dari kondisi yang sudah buruk sebelumnya. Lingkungan di Jawa Barat ini sudah semakin parah, saya enggak ngerti dengan teman-teman di Kabupaten Bandung," keluhnya.

Seharusnya, kata Anang, di kawasan tersebut tak boleh didirikan pabrik. Pabrik-pabrik yang sudah ada seharusnya dipindahkan ke lokasi yang sudah ditentukan.

"Kenapa enggak ditentukan aja kawasan industri sekalian?. Kita dorong (pabrik yang ada di sekitar sungai itu) ke kawasan industri khusus," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com