Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2015, 08:34 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com — Pasca-pernyataan Komisi Nasional Perlindungan Anak yang akan mengambil alih sementara hak asuh Margareta atas anak angkatnya Angeline (8) yang menghilang sejak 16 Mei 2015 lalu, Margareta pun bereaksi.

Dia mengaku tidak terima, bahkan mengancam akan membunuh siapa pun yang akan mengambil anaknya  itu. Dia histeris dan menangis mendengar pernyataan dari tim Komnas Perlindungan Anak yang mengunjunginya semalam.

“Saya tidak terima, saya akan membunuh siapa pun yang mengambil anak saya. Saya sayang sama dia (Angeline) dia juga sayang sama saya. Saya sedang susah begini kok masih disalahkan,” teriak Margareta, Denpasar, Bali, Senin (25/5/2015).

Hari ini Komnas Perlindungan Anak yang dipimpin langsung Ketua Arist Merdeka Sirait mendatangi Mapolresta Denpasar dan Mapolda Bali untuk mengetahui perkembangan pencarian yang dilakukan pihak kepolisian.

Tekad dari Komnas Perlindungan Anak untuk segera menemukan Angeline lebih pada perbaikan mental si anak yang dinilai salah didik dan tinggal di rumah tidak layak huni. Padahal, orangtua asuhnya berkecukupan, tetapi memelihara ayam dengan puluhan kandang ayam yang kotor dan bau.

“Saya mau dibunuh? Kami ingin menolong. Hari ini sekitar jam 10 pagi kami berangkat ke Polresta Denpasar untuk mencari tahu perkembangan pencarian. Nanti ke Polda Bali sekitar jam 4 sore. Silakan untuk mengikuti perkembangannya. Kami akan bekerja sama dengan kepolisian untuk segera menemukan adik Angeline,” kata Arist.

Pemberitaan hilangnya Angeline sudah tersebar luas. Apalagi, tersebar sejumlah isu miring mengenai orangtuanya yang kurang perhatian dan tinggal di tempat kumuh, lalu membiarkan si anak dipaksa mandiri dengan membersihkan kandang ayam. Angeline dikabarkan harus mempersiapkan bekal sekolah sendiri, dan berjalan kaki ke sekolah dengan jarak tempuh lebih dari satu kilometer.

 
 
 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com