Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Rohingya, Jokowi Dituntut Tarik Dubes RI untuk Myanmar

Kompas.com - 22/05/2015, 19:28 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Massa aksi solidaritas pengungsi Rohingya di Surabaya mendesak Pemerintah RI memutuskan hubungan diplomatis dengan pemerintah Myanmar. Mereka juga meminta agar secepatnya Presiden Jokowi menarik Duta Besar RI untuk Myanmar.

Pasalnya, pemerintah Myanmar dinilai telah melakukan pelanggaran kemanusiaan dalam kasus pengungsi Rohingya. Tragedi kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya dinilai bukan lagi isu keagamaan, tetapi isu kemanusiaan.

"Mereka sebenarnya bukan mengalami diskriminasi agama namun lebih kepada pembersihan etnis, terutama sejak adanya kudeta militer di Myanmar. Karena itu buat apa memiliki hubungan diplomatis dengan negara yang tidak manusiawi," kata Korlap aksi, Ainul Yaqin. 

Oleh karena itu, dia mendesak Presiden Jokowi untuk segera bertindak menolong pengungsi Rohingya dan bersikap tegas kepada pemerintah Myanmar. Massa juga menyanjung dan memuji Gubernur Aceh Zaini Abdullah yang berani menolong pengungsi Rohingya.

Aksi yang digelar di depan Gedung Negara Grahad itu diikuti sejumlah elemen badan otonomi ormas Nahdatul Ulama Jatim, seperti GP Ansor, dan Fatayat NU. Selain itu, aksi juga diikuti oleh elemen mahasiswa PMII, dan aktifis umat Budha, Walubi.

Ribuan pengungsi Rohingnya dengan kapal memasuki perairan Aceh utara pekan lalu. Selain dari kalangan muslim Rohingnya, mereka juga dari warga Bangladesh. Pemerintah Indonesia memutuskan akan menampung mereka selama setahun sambil mencari solusi terbaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com