"Koleksi buku ini dibersihkan per halaman. Target kami bukan per buku, tetapi per halaman. Pembersihan itu menggunakan beberapa jenis larutan kimia guna menghilangkan jamur pada kertas di sejumlah koleksi buku Bung Karno," kata Sri Mulyati, Ketua Kelompok Kerja Pemeliharaan BPCB Jambi di Bengkulu, Jumat (22/5/2015).
Tindakan ini dilakukan dalam upaya menjaga kelestarian koleksi buku Bung Karno mengingat jumlahnya yang terbatas dan harus dipertahankan. "Bisa saja dibuat replikanya buku koleksi itu, tetapi tetap saja mengurangi nilai sejarahnya," kata Sri Mulyati.
Studi konservasi tersebut juga untuk mengetahui penyakit dalam buku, seperti kotoran buku, kehancuran buku, serta penyakit lainnya. Tindakan itu diharapkan bisa memperpanjang umur buku.
Pihak BPCB tak menargetkan berapa ratus buku yang akan mereka bersihkan, tetapi studi tersebut berlangsung hingga 29 Mei 2015. Sementara itu, BPCB Jambi juga telah merampungkan studi untuk melakukan konservasi terhadap sepeda kuno milik Bung Karno semasa diasingkan di Bengkulu.
"Studinya telah dilakukan diperkirakan pada 2016. Sepeda Bung Karno juga akan dilakukan kegiatan konservasi, mengingat harus hati-hati dalam pemilihan pendekatan apa yang harus dilakukan untuk sepeda tersebut," kata Sri Mulyati.
Selain memandikan buku di rumah milik Bung Karno, BPCB juga melakukan perbaikan Benteng Marlborough. "Ada beberapa kerusakan juga di benteng itu, dan kami perbaiki dengan tidak mengubah bentuk, ukuran, warna, dan desain," kata Sri Mulyati.