Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Mahasiswa STP Bandung Alami Keracunan Makanan

Kompas.com - 22/05/2015, 04:48 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB) mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Advent Bandung, Rabu (20/5/2015) sore lantaran diduga mengalami keracunan makanan. Kabar tersebut diterima oleh Dodi Permana, salah satu orangtua mahasiswa STPB yang ikut mendapat perawatan medis.

Menurut Dodi saat dihubungi wartawan Kamis, (21/5/2015) siang, putrinya memberikan kabar bahwa dia tengah dirawat di Rumah Sakit Advent sejak Rabu sore kemarin. "Ada puluhan teman-temannya juga ikut dirawat. Bahkan sampai diinfus," kata Dodi di Bandung, Kamis siang.

Lebih lanjut Dodi menambahkan, menurut penuturan dari anaknya, insiden keracunan terjadi saat acara wisuda angkatan 2010. Pada saat itu, anaknya bersama puluhan mahasiswa lain yang menjadi wisuda ikut menyantap makanan yang telah disediakan dari pihak kampus melalui catering.

Dodi khawatir, kabar merebaknya beras plastik di pasaran menjadi penyebab dari keracunan massal di kampus ternama di Kota Bandung ini.

"Waktu anak saya dirawat, salah satu dosen disana bilang katanya karena beras plastik. Saya jadi khawatir," ungkap Dodi.

Melalui sambungan telefon, anak dari Dodi Permana yang enggan disebutkan namanya membenarkan kejadian keracunan tersebut. Namun demikian, dia tidak mau diwawancara lebih banyak.

"Iya benar," ucapnya.

Sementara itu, Firman dan Ardhy, dua orang mahasiswa yang ditemui langsung di Kampus STPB, Jalan Setiabudi Bandung, ikut membenarkan kejadian keracunan yang terjadi pada saat wisuda mahasiswa STPB. Meski tidak hafal betul, mereka mengakui kabar tersebut sudah menjadi bahan perbincangan di kampus yang terkenal dengan nama Enhaii itu.

"Panitia wisuda semua yang keracunan. Kalau tidak salah jumlahnya 52 orang. Makanannya dari katering," tandas mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com