Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Bapak yang Membunuh Empat Anaknya

Kompas.com - 22/05/2015, 03:32 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis


SAMARINDA, KOMPAS.com
 — Sadriansyah, pelaku pemerkosaan satu anak perempuannya dan pembunuhan empat bayi kandungnya, kini ditahan di ruang tahanan Mapolresta Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Dia dipindahkan dari Mapolsekta Sungai Kunjang untuk kemudahan penyidikan.

Kepada penyidik, Sadriansyah mengaku tega membunuh empat bayinya karena trauma masa kecil, yang sering dianiaya keluarganya saat menangis. Sadriansyah mengaku, dia kini sering kesal mendengar suara tangisan bayi. Karena kesal itulah, dia berupaya mendiamkan tangisan bayi dengan cara yang tak wajar.

"Saya ingat masa lalu. Waktu kecil, saya mau dibunuh sama saudara-saudara saya. Saya endak punya orangtua, bapak-mama meninggal. Selagi kecil, saya dibuang, jadi itu alasan saya membunuh," kata Sadriansyah, Kamis (21/5/2015).

Sadriansyah kini mengaku khilaf dan bersedia dihukum seberat-beratnya. "Saya khilaf. Saya ikhlas dihukum seberat-beratnya. Ditembak mati pun saya rela," sebutnya.

Sebelumnya diberitakan, Sadriansyah adalah pelaku pemerkosa anak kandungnya sendiri. Sang anak yang baru berusia 15 tahun tak tahan dengan perilaku ayahnya, dan akhirnya melapor ke polisi. Setelah penyidik meminta keterangan ibu korban, akhirnya terungkap bahwa Sadriansyah juga membunuh empat bayinya yang berusia satu hingga tujuh bulan.

Baca juga: Bapak Ini Tega Memerkosa dan Membunuh Empat Anaknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com