Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Relawan Pengajar, WN Jerman Diusir Pulang oleh Imigrasi

Kompas.com - 22/05/2015, 00:37 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis


BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Merasa pengajar sebuah lembaga pendidikan dan kursus bahasa asing BI (inisial) di Balikpapan melafalkan bahasa Jerman dengan serampangan saat mengajar, Andreas Wirth asal Jerman, memberanikan diri jadi relawan pengajar di lembaga kursus itu.

Andreas menawarkan diri jadi native speaker bahasa Jerman kendati statusnya turis yang tengah berlibur di Indonesia. Belum sepenuhnya mengajar, Keimigrasian Balikpapan ‘menangkap’ Andreas, memeriksanya, lalu memulangkan paksa ke negara asal tak lama kemudian.

“Dia menyalahi visa on arrival yang dimilikinya. Dia seharusnya hanya berlibur dengan visa itu, dan bukan bekerja,” kata Kasi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian, Kantor Imigrasi Balikpapan, Anton Sumarsono, Kamis (21/5/2015).

Andreas masuk Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta pada 23 April 2015. Ia menjadwalkan kunjungan ke Balikpapan di mana teman yang sesama Jerman ada di sana. Teman dari Andreas menetap di Indonesia sejak beristrikan LH (inisial) warga Balikpapan lalu membuka usaha LPK BI ini.

Lembaga ini menawarkan kursus bahasa Inggris, Jepang, dan Jerman. Andreas juga menyempatkan mampir ke LPK BI yang berada di pusat pertokoan di kawasan Balikpapan Baru. Di situ, Andreas mengaku mendapati para pengajar BI kerap tidak tepat melafalkan bahasa Jerman yang diajarkan. Andreas pun menawarkan diri menjadi pengajar.

“Dia bersedia bekerja di situ dengan tanpa dibayar,” kata Anton.

Kendati belum satu anak didik yang belajar dari Andreas selama satu bulan belakangan, kegiatan jadi relawan pengajar ini terendus juga oleh Keimigrasian Balikpapan. Ia digerebek di LPK BI pada 5 Mei 2015 menjelang petang.

Dari pemeriksaan, Keimigrasian hanya mendapati passpor visa on arrival tanpa disertai dokumen Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) dan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) dari Disnaker.

Tanpa kelengkapan dokumen itu, Keimigrasian kemudian menetapkan Andreas dalam daftar pencegahan atau penangkalan sebagaimana pasal 75 ayat 1 UU Nomor 6 tahun 2011 tentang keimigrasian. Andreas kemudian dipulangkan pada 21 Mei 2015 dari Balikpapan ke Jakarta dengan penerbangan Garuda Indonesia. Andreas melanjutkan penerbangan menuju Bandara Frankrut Jerman dengan Qatar Airways pada Kamis sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com