Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Adik Terjaring Razia Preman, Oknum Anggota TNI Ribut di Kantor Polisi

Kompas.com - 22/05/2015, 00:18 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Penulis


PEMATANG SIANTAR, KOMPAS.com
 — Tak terima adiknya yang bernama Pardi Naibaho ditangkap petugas Polsek Siantar Barat, Pematang Siantar, seorang yang diduga anggota TNI berpangkat pratu dan bertugas di Rindam I/ BB mendatangi Polsek Siantar Barat dan membuat keributan, Kamis (21/5/2015) sore.

Sebelumnya, Polsek Siantar Barat memang meringkus sejumlah preman yang kerap meresahkan di Pasar Horas, Pematang Siantar, Kamis (21/5/2015) siang. Satu dari sejumlah orang yang ditangkap tersebut bernama Pardi Naibaho.

Saat berada di Polsek Siantar Barat, Pardi menghubungi abangnya melalui SMS. Selang berapa lama, Kamis sekitar pukul 17.00 WIB, pria yang diketahui bernama Pratu Frans Naibaho datang menggunakan mobil dinas dan langsung masuk ke dalam polsek. Ia bertanya dengan nada keras. "Di mana adikku? Siapa polisi yang menangkap dia?" kata Frans.

Namun, salah seorang anggota polsek dengan lembut menjawab bahwa nama-nama masih didata. Namun, Pratu Frans langsung mengamuk sehingga petugas Polsek Siantar Barat menelepon pihak Denpom l/l Pematang Siantar.

Tak berapa lama kemudian, polisi militer tiba di lokasi dan mengamankan Frans, lalu membawanya ke Komando Denpom di Jalan Diponegoro. Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kapolsek Siantar Barat Ipda D Sinaga mengatakan, peristiwa ini diduga berawal dari penangkapan preman dari Pasar Horas.

"Diduga, dia enggak terima karena adiknya ikut diamankan dalam razia preman di Pasar Horas. Dia datang setelah adiknya ini kirim SMS ke dia. Setelah datang, dia langsung mengamuk. Makanya kami hubungi, langsung kontak Denpom, dan sekarang sudah dibawa," kata Sinaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com