"Data yang didapat saat olah TKP memang minim. Tapi dengan kerja keras tim Opsnal Jatanras Polda DIY, Polres Bantul dan Polsek bisa terungkap," ujar Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY AKBP Djuhandhani Rahardjo, Kamis (21/5/2015).
"Seorang sopir taksi memberikan keterangan dan menceritakan apa yang diketahuinya. Keterangan itu kita dalami dan digabungkan dengan data olah TKP," kata dia.
Sopir taksi itu bercerita, saat berada di TKP, ada seseorang yang menumpang. Ia menumpang sampai di daerah Gamping Sleman dan langsung naik bus. Namun, sopir taksi merasa curiga dengan gelagat penumpangnya itu.
"Sopir taksi itu merasa curiga tapi tidak mengetahui jika penumpang itu pelaku. Namun berkat ketelitian polisi, informasi itu dikembangkan," tegas dia.
Menurut Djugandhani, selama pelarian, pelaku RMZ sempat membakar tas milik korban dan gitar yang digunakanya sehari-hari untuk mengamen. Pelaku membakar dengan tujuan menghilangkan sidik jari dan barang bukti.
"Dibakar untuk menghilangkan barang bukti, tapi anggota berhasil mendapatkan sisanya," ucap dia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari para saksi, serta temuan di TKP, Tim Jatanras Polda DIY dan jajaran langsung melakukan pengejaran. Alhasil, pelaku atas nama RMZ berhasil diamankan di daerah Kebumen Kutoarjo, Jawa Tengah.
Seperti diberitakan sebelumnya, EMS ditemukan meninggal dunia di rumah kontrakannya. Saat ditemukan adiknya, penjual angkringan ini berada dalam posisi tergeletak di atas tempat tidur. Terdapat beberapa luka lebam di bagian leher.